Aksi diikuti sekitar 300 orang warga dari tiga desa sekitar, yakni Desa Plesan, Desa Gupit dan Desa Celep. Mereka berjalan sejauh 1 km menuju pabrik sambil meneriakkan tuntutan mereka.
Barisan paling depan mbawa spanduk besar bertuliskan 'Jangan Korbankan Kesehatan Kami Demi Bisnismu'. Warga lainnya membawa kertas dengan tulisan 'Limbahmu Meracuni Masyarakat'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Seorang warga, Suwardi, mengatakan limbah yang dikeluarkan pabrik berbau seperti tinja. Bau busuk tersebut membuat beberapa warga mual dan muntah.
"Sangat bau, seperti septic tank. Sangat mengganggu aktivitas warga. Banyak yang sampai muntah," kata Suwardi.
Menurutnya, selain tiga desa yang mengikuti demonstrasi, masih ada desa-desa lain yang terdampak. Bahkan Kecamatan Bendosari yang bersebelahan dengan Nguter juga merasakan dampaknya.
"Yang paling terasa ya yang di sekitar sini. Bahkan ada yang sampai mengungsi, itu di Desa Gupit," ujar dia.
![]() |
Suwardi menceritakan, PT RUM memang baru saja beroperasi. Dalam waktu sepekan terakhir, pabrik di Jl. Songgorunggi-Jatipuro km 3,8, Desa Plesan, Nguter, Sukoharjo itu masih dalam tahap uji coba produksi.
"Baru sekitar seminggu. Memang masih uji coba, tapi baunya itu kami tidak tahan. Bagaimana kalau itu berlangsung terus?" ucapnya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini