Ternyata, Ini Dia Emak-emak yang Ngamuk ke Pembuang Sampah di Sungai

Ternyata, Ini Dia Emak-emak yang Ngamuk ke Pembuang Sampah di Sungai

Pertiwi - detikNews
Kamis, 26 Okt 2017 15:53 WIB
Denty Eka Widi Pratiwi saat menegur pembuang sampah di Temanggung. Foto: Screenshot video
Temanggung - Video seorang ibu yang memarahi pembuang sampah di sungai di Temanggung, Jawa Tengah ramai dibicarakan di media sosial. Siapa perempuan itu?

Di dalam video itu, awalnya perempuan berkerudung pink itu tampak menegur dengan bahasa Jawa. Namun salah seorang pembuang sampah tampak tak takut dan justru tetap membuang sekarung sampah.

Hingga akhirnya perempuan tersebut mengaku sebagai anggota DPD RI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kula saking anggota DPD RI. Dielingke ora pareng kok ngeyel!" tegurnya.

Detikcom telah menghubungi perempuan yang ada di dalam video itu.

Perempuan tersebut bernama Denty Eka Widi Pratiwi. Denty merupakan anggota DPD RI dari Jawa Tengah.

Saat memergoki aksi buang sampah sembarangan tersebut, Denty sedang dalam perjalanan dari Desa Batursari, Kecamatan Kledung menuju Kelurahan Manggong, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Selasa (24/10) siang.

"Saya sedang dalam masa reses. Kebetulan sedang melakukan sosialisasi soal sampah, malah di jalan menemukan kejadian itu (buang sampah sembarangan)," terang Denty, kepada detikcom, melalui sambungan telepon, Kamis (26/10/2017).

Ketika mengetahui dua laki-laki membuang sampah di sungai, Denty mengaku langsung turun dan menegur kedua orang tersebut.

"Saya berusaha menegur dan melarang dengan bahasa yang sopan, menggunakan bahasa Jawa Krama. Saya tanya baik-baik, tapi saya memang sempat agak emosional karena meski diingatkan tapi mereka tetap buang sampah di sungai," ungkap Denty.

Dia menyebutkan, di dalam sungai, sudah terdapat banyak karung yang diduga juga berisi sampah. Entah sampah organik atau non organik. Sampah-sampah tersebut sampai membuat air sungai tidak mengalir.

"Kalau sampah yang dibuang orangnya itu sampah organik berupa sayuran. Padahal sayuran itu kan bisa busuk, bisa dikubur atau dibuat pupuk," katanya.

Dari pengakuan warga sekitar, tambah Denty, habitat sungai juga sudah tercemar oleh sampah yang dibuang sembarangan. (sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads