Korban Penipuan Rekrutmen Polisi Laporkan Dua Warga Blitar

Blitar - Dua warga Kota Blitar dilaporkan Wahyu Putra Wicaksono (28) warga Desa Tepas, Kecamatan Kesamben, ke polisi. Pasalnya, dua warga Kota Blitar itu diduga melakukan penipuan proses rekrutmen anggota polisi.

Dua warga tersebut masing-masing berinisial BB, pensiunan PNS warga Jl WR Supratman dan BN warga Jl Nias Kota Blitar.

Didampingi kelompok masyarakat antikorupsi Blitar, Wahyu datang ke mapolres sekitar pukul 11.00 wib, Kamis (19/10). Di depan petugas, Wahyu menceritakan kronologi kejadian.

"Tahun 2015 lalu saya gagal tes polisi di Polda Jatim. Lalu saya kenal BB yang menjanjikan saya bisa masuk polisi tanpa tes dengan syarat membayar sejumlah uang. Saya juga dikenalkan dengan BN yang katanya punya kenalan di Polda Jatim," kata Wahyu, Jumat (20/10/2017).

Dari perkenalan itu, BB berupaya meyakinkan Wahyu jika dia bisa menjadikan sebagai anggota polisi.

"Karena percaya, saya disuruh kasih uang. Secara bertahap saya memberi uang tunai dan transfer sejak bulan Ramadhan 2015 sampai akhir September 2017 ini. Jumlahnya lebih Rp 500 juta," paparnya.

Wahyu merasa ditipu saat janji BB belum juga terealisasi, padahal tahun ini usianya sudah 28 tahun. "Tahun 2016 itu ada tes pengangkatan polisi Briksus (Brigadir Khusus). Katanya saya tidak usah ikut tes, langsung pengangkatan. Ternyata tidak terbukti, malah disuruh nunggu akhir 2017 ini. Ya tidak mungkin, umur saya sudah 28 tahun kok," ungkapnya.

Informasi yang dihimpun, untuk bisa mengikuti tes rekruitmen anggota polisi, bagi lulusan S1 usia maksimal 25 tahun. Sedangkan lulusan Tamtama, Bintara maupun Akpol usia maksimal 21 tahun.

Dalam laporannya Wahyu juga menyatakan sebenarnya banyak temannya yang tertipu, namun tidak melaporkan ke polisi.

"Ada beberapa temen saya kenal juga ditipu, tapi tidak lapor polisi. Kemungkinan ada sekitar Rp 5 miliar uang yang masuk ke mereka berdua," ungkapnya.

Menanggapi laporan tersebut, Kasatreskrim Polresta Blitar, AKP Heri Sugiono menyatakan akan melanjutkan tahapan demi tahapan dalam proses penyelidikan. Namun pihaknya berharap masyarakat tidak gampang terperdaya dengan janji bisa memasukkan menjadi anggota polisi, apalagi dengan biaya tinggi.

"Proses rekruitmen polisi dari awal sampai akhir tidak dipungut biaya. Saya tegaskan kembali, tidak ada biaya pungutan sama sekali. Jadi jangan mudah percaya kalau ada yang menjanjikan bisa jadi polisi dengan meminta sejumlah uang," tegasnya. (fat/fat)