"Struktur Densus ini akan dibawahi seorang bintang dua, akan dibentuk satgas tipikor di kewilayahan yang dibagi 3 tipe dan kedudukan kadensus berada langsung di bawah Kapolri," ujar Tito di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10/2017).
Tito menyebut total personel Densus Tipikor lebih dari 3.000 orang. Tito lalu menjelaskan detail anggaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan panjang-lebar, Tito menyebut detail anggaran ini. Jika ditotal, Densus Tipikor membutuhkan biaya lebih dari Rp 2 triliun untuk beroperasi.
"Belanja pegawai 3.560 sebesar Rp 786 M, barang untuk operasi lidik dan sidik Rp 359 M, belanja modal Rp 1,55 T, termasuk pembentukan sistem dan kantor pengadaan alat-alat lidik, surveillance, penyidikan, dan lain-lain," papar Tito.
"Total semuanya Rp 2,6 T. Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan KemenPAN-RB dan kedua sudah kami sampaikan ke Presiden pada saat paripurna dua bulan lalu dan beliau meminta kalau sudah ada konsep dipaparkan ke ratas. Kami ajukan surat permohonan paparan di ratas diikuti kementerian dan lembaga lainnya," pungkas Tito. (gbr/tor)











































