Otoritas penjaga pantai dan penjaga perbatasan mengatakan, kapal tersebut penuh sesak dengan sekitar 100 orang ketika tenggelam pada Minggu (8/10) malam waktu setempat di Sungai Naf, yang memisahkan Myanmar dari tetangganya, Bangladesh. Sebagian besar penumpang adalah anak-anak.
Pejabat Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB) Abdul Jalil mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (9/10/2017), sejauh ini 12 jasad penumpang telah ditemukan setelah operasi penyelamatan yang berlangsung sepanjang malam. Para korban tewas itu terdiri dari 10 anak-anak, seorang wanita lanjut usia dan seorang pria.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media lokal memberitakan, kapal tersebut tenggelam dikarenakan ombak yang ganas dan cuaca buruk.
"Itu (kapal) tenggelam dekat desa pantai Galachar dengan hampir 100 orang," ujar komandan penjaga pantai wilayah setempat, Alauddin Nayan.
Dikatakan Nayan, sekitar 40 orang pengungsi Rohingya di kapal tersebut adalah warga dewasa, sedangkan sisanya anak-anak.
Pekan lalu, lebih dari 60 pengungsi Rohingya dikhawatirkan tewas setelah kapal yang mengangkut mereka dari Myanmar, tenggelam saat cuaca buruk di Teluk Bengal, lepas pantai Bangladesh. Sebanyak 23 jasad telah ditemukan, namun para penumpang lainnya yang hilang, diyakini telah meninggal. Kebanyakan korban tewas adalah anak-anak. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini