Reklame La Nyalla Bersama Prabowo, Cagub Jatim dari Gerindra?

Pilgub Jatim 2018

Reklame La Nyalla Bersama Prabowo, Cagub Jatim dari Gerindra?

Ardian Fanani, Muhajir Arifin - detikNews
Minggu, 08 Okt 2017 02:37 WIB
Reklame bergambar La Nyalla dan Prabowo di Banyuwangi/Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Partai Gerindra belum memutuskan calon gubernur Jatim. Namun eks Ketum PSSI La Nyalla Mattalitti memasang reklame bergambar dirinya bersama dengan Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Reklame yang terdapat logo Partai Gerindra di simpang empat Cungking, Banyuwangi itu kontan menarik perhatian. Karena ia baru saja mundur dari penjaringan calon gubernur Jatim dari Partai Demokrat.

Isi reklame itu juga tertulis 'Mengatasi Kemiskinan Membangun Jawa Timur Berkeadilan Sosial'. Tak lupa, di bawah foto terdapat #LaNyallaJatim1. La Nyalla saat dikonfirmasi mengakui jika reklame serupa sudah disebar di beberapa daerah, salah satunya Banyuwangi.

Bahkan saat bertemu Prabowo di Hambalang belum lama ini, ia mengaku sudah mendapat izin langsung dari Prabowo mengenai pemasangan fotonya.

"Pasang aja (foto Prabowo), kamu kan kader Gerindra," kata La Nyalla menirukan perintah yang disampaikan Prabowo, Sabtu (7/10/2017).

Prabowo, kata La Nyalla juga memerintahkan dirinya untuk keliling Jawa Timur untuk bertemu masyarakat.

"Saat itu saya diperintahkan turun terus ke lapangan untuk meningkatkan elektabilitas," kata pria yang juga Ketua Kadin Jatim ini.

Meski Partai Gerindra belum menentukan arah koalisi untuk mencalonkan gubernur dan wakil gubernur Jatim, namun Gerindra Jatim sudah menyodorkan 4 nama ke DPP. Mereka adalah Khofifah Indar Parawansa, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), M Nuh dan La Nyalla Mattalitti.

"Bisa saja memutuskan nama calon yang tak di usulkan. Kan kami tak membuka pendaftaran dan penjaringan. Nama-nama di atas itu hanya kami usulkan ke ketua dewan pembina," jelas Sekretaris Gerindra Jatim Anwar Sadad, Sabtu (7/10/2017).

Sadad meminta para kader bersabar untuk menunggu calon yang diusung Gerindra. Menurutnya, keputusan calon yang akan diusung bisa saja turun di saat-saat hari terakhir pendaftaran di KPU.

"Karena ketua dewan pembina punya hak yang besar dalam hal penentuan calon gubernur. Bandingkan dengan (pilkada) DKI, H - 1 tiba-tiba muncul nama Anis Baswedan. Apalagi Jawa Timur ini provinsi strategis. Kalau melihat kegentingan seperti di DKI itu, bisa saja injury time baru diputuskan," tandasnya. (ugik/ugik)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.