Larung Sesaji Gunung Kelud Jadi Daya Tarik Wisatawan

Larung Sesaji Gunung Kelud Jadi Daya Tarik Wisatawan

Andhika Dwi - detikNews
Sabtu, 30 Sep 2017 19:27 WIB
Foto: Andhika Dwi
Kediri - Tradisi larung sesaji Gunung Kelud yang selalu unik serta sakral. Tradisi yang dilakukan warga lereng kelud ini, selain sebagai rasa syukur dengan hasil bumi, juga sebagai salah satu cara memohon perlindungan tuhan.

Sejumlah masyarakat dan para wisatawan tampak antusias mengikuti rangkaian acara larung sesaji ini. Kegiatan berpusat di area parkir paling atas kawasan wisata Gunung Kelud atau berada satu kilometer dari bibir kawah Kelud.

Ada 5 warga desa yang mengikuti larung ini. Mereka dari Desa Sempu, Babadan, Sugihwaras, Pandantoyo dan Ngancar.

Seperti biasanya, gunungan sesaji berisi hasil kekayaan alam atau hasil bumi dari lereng kelud, seperti buah nanas, ubi, nangka, pisang, serta nasi lengkap dengan lauknya.

Larung Sesaji Gunung Kelud Jadi Daya Tarik WisatawanFoto: Andhika Dwi

Sesaji ini seharusnya akan dilarung di kawah, namun karena kondisi kawah masih berbahaya dan dalam proses normalisasi, maka sesaji akan direbutkan dekat dengan bibir kawah.

Masyarakat dan wisatawan sangat tertarik kepada gunungan, selain karena dipercaya akan mendapatkan berkah, gunungan juga dibentuk menyerupai ayam jago.

Jaminem, ibu 3 anak ini merasa akan mendapatkan berkah, kesehatan dan keselamatan jika berhasil mendapatkan sesaji usai didoakan oleh sesepuh dan pemuka agama di lereng Kelud.

"Alhamdulillah, saya dapat buah nanas, dan nasi lauk usai didoakan. Semoga kedepannya saya mendapat berkah," kata Jaminem, Sabtu, (30/9/2017).

Larung Sesaji Gunung Kelud Jadi Daya Tarik WisatawanFoto: Andhika Dwi

Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri Adi Suwignyo mengaktakan, ritual larung sesaji adalah ritual tahunan yang digelar oleh masyarakat lereng kelud setiap bulan Suro sesuai penanggalan Jawa.

Mitos yang berkembang di masyarakat ritual sesaji di Gunung Kelud merupakan simbol penolak bala dari kemarahan Lembu Suro, salah satu punggawa kerajaan Majapahit yang gagal mempersunting putri Raja Kadiri, Dewi Kilisuci. Masyarakat percaya roh Lembu Suro bersemayam di dasar kawah Kelud.

"Jadi ini benar benar melestarikan tradisi budaya dan kepercayaan warga sekitar, terutama mengenai cerita Lembu Suro dan Dewi Kilisuci serta kawah Kelud, sekaligus menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Gunung Kelud," ucap Adi Suwignyo kepada detikcom.

Rencananya, di tahun berikutnya ritual direncakan dapat kembali digelar di kawah kelud yang saat ini mulai kembali terisi air seperti sebelum letusan 2007. Untuk itu pemerintah akan mengebut pengerjaan normalisasi pasca erupsi 2014. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.