"Sebagai Ketua Komite Khusus Dekolonisasi PBB (C-24), saya maupun Sekretariat Komite, tidak pernah menerima, secara formal maupun informal, petisi atau siapapun mengenai Papua seperti yang diberitakan dalam koran Guardian," ujar Ketua Kolonisasi PBB di New York, Rafel Ramirez dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/9/2017).
Wakil Tetap Venezuela untuk PBB itu menegaskan tak pernah berkomunikasi sama sekali dengan Benny. Ia menilai ada pihak yang ingin melakukan propaganda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benny mengatakan penandatanganan petisi tersebut merupakan 'tindakan berbahaya' bagi warga Papua Barat, dengan 57 orang ditangkap karena mendukung petisi tersebut, dan 54 orang disiksa oleh pasukan keamanan Indonesia selama kampanye itu berlangsung. Menjawab tudingan tersebut, Wakil Tetap RI untuk PBB Triansyah Djani menjelaskan, Benny sama sekali tak pernah menyerahkan dokumen berisi petisi kepada PBB.
"Tahun lalu Benny Wenda pernah menyebutkan bahwa telah menyerahkan dokumen mengenai Papua kepada Sekjen PBB, namun setelah di konfirmasi ke kantor Sekjen PBB ternyata bohong," terang Djani. (dkp/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini