"Kopi dari Kabupaten Pasuruan merupakan specialty coffee (kopi spesial). Lingkungan tempat dia (kopi) tumbuh harus terus dijaga agar kualitasnya bisa terus dipertahankan," kata Teguh Wahyudi, Dirut PT Riset Perkebunan Nusantara, di sela-reuni SMAN I Pasuruan angkatan 1972-1982, di Pendopo Nyawiji Ngesthi Wenganing Gusti, Pemkab Pasuruan, Minggu (24/9/2017)
Menurut Teguh, langkah Bupati Irsyad Yusuf mengembangkan dan mempromosikan kopi daerah sudah di arah yang tepat. Namun ia menyarankan agar pemerintah daerah dan petani tak tergoda mencampur kopi asli dengan kopi dari daerah lain.
"Kopi Pasuruan sudah dikenal, sudah pernah juara dua lomba kopi nasional. Harus dipertahankan originalitasnya. Jangan kalau sudah terkenal lalu mendatangkan kopi dari daerah lain, karena banyak permintaan misalnya. Nanti (rasa dan kualitasnya) akan rusak. Saya ambil contoh Kopi Dampit, sudah terkenal lalu mendatangkan kopi dari Lampung hingga Vietnam, akhirnya merusak kualitasnya," terangnya.
Kabupaten Pasuruan memiliki 4.362 hektare perkebunan kopi tersebar di 8 kecamatan penghasil kopi yakni Kecamatan Tutur, Purwodadi, Pasrepan, Lumbang, Puspo, Prigen, Purwosari serta Kecamatan Tosari.
"Daerah-daerah berketinggian 400-500 meter (di atas permukaan laut) cocok untuk robusta, sementara Arabica cocok di ketinggian di atas 1000 meter. Di Pasuruan mayoritas robusta," terangnya.
Teguh mengungkapkan pihaknya juga menyarankan agar pemerintah daerah mendidik masyarakat sekitar benar-benar mengerti kopi. Selain luar daerah bahkan luar negeri, pangsa pasar lokal atau warga sekitar juga harus dperhatikan sehingga petani kopi semakin sejahtera. Menurut dia, jika kopi sudah dikenal dan kualitasnya benar-benar dijaga, pasti akan diburu banyak orang.
"Sebagai putra asli Pasuruan, kami dengan senang hati menyumbangkan ide dan gagasan untuk pengembangan daerah kami. Pak bupati dan pak wakil bupati juga menyambut baik," tandasnya.
Pemkab Pasuruan mulai serius mengembangkan kopi asli daerah sejak 2015. Berbagai upaya dilakukan baik mulai dari pemberian bantuan bibit, pendanaan, pendidikan pada petani hingga gencar melakukan promoasi. Hasilnya, tiga produk kopi asli Kabupaten Pasuruan berhasil mendapatkan hak paten dari Dirjen Kekayaan Intelektual Kemenkum HAM. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini