Ke Pos Pantau Gunung Agung, Kepala BNPB Cek Early Warning System

Ke Pos Pantau Gunung Agung, Kepala BNPB Cek Early Warning System

Prins David Saut - detikNews
Rabu, 20 Sep 2017 17:25 WIB
Kepala BNPB Willem Rampangilei meninjau Pos Pantau Gunung Agung (Foto: Dok. Istimewa)
Karangasem - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mendatangi Pos Pantau Gunung Agung di Karangasem, Bali. Willem mengaku datang untuk mengecek sistem peringatan dini.

"Tujuan saya ke sini adalah untuk mengecek situasi di lapangan, apakah early warning system bekerja sesuai SOP dan jika terjadi letusan perencanaan evakuasi seperti dan di mana lokasi evakuasi?" kata Willem di Pos Pantau Gunung Agung, Karangasem, Bali, Rabu (20/9/2017).

Willem juga menyatakan peninjauannya untuk memperkuat komunikasi antarinstansi. Sehingga masyarakat dapat informasi dengan cepat dan terpercaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Letak pos pengamatan sekitar 15 Km dari kawah sehingga aman. Berada di luar kawasan rawan bencana. Namun, jika sewaktu-waktu ada ancaman harus disiapkan skenario," ujar Willem.

BNPB akan terus memberikan pendampingan kepada BPBD Karangasem dalam mengambil langkah-langkah antisipasi menghadapi kemungkinan erupsi. Potensi nasional, kata Willem, akan dikoordinir oleh BNPB mendampingi BPBD dalam menyusun rencana kontinjensi menghadapi erupsi.

"Jika suatu saat benar-benar meletus maka rencana kontinjensi tersebut dijadikan rencana operasi," ucap Willem.

Informasi dari pos pantau menunjukkan aktivitas terakhir Gunung Agung hari ini cenderung turun berdasarkan data pagi tadiInformasi dari pos pantau menunjukkan aktivitas terakhir Gunung Agung hari ini cenderung turun berdasarkan data pagi tadi (Foto: Dok. Istimewa)

Informasi dari pos pantau menunjukkan aktivitas terakhir Gunung Agung hari ini cenderung turun berdasarkan data pagi tadi. Namun petugas Pos Pantau Gunung Agung tetap meminta masyarakat tetap waspada.

"Walaupun kegempaan tidak setajam 2 hari lalu, sempat terjadi sebanyak 480 detik tremor dengan gempa dangkal 2 Km dan kedalaman magma 5 Km. Masyarakat tetap harus waspada," kata petugas Pos Pantau Gunung Agung kepada Willem.

Hingga saat ini pemerintah dan pemda terus melakukan upaya mengantisipasi kemungkinan Gunung Agung meletus. Berdasarkan peta kawasan rawan bencana III atau daerah yang paling berbahaya, tidak ada permukiman. Namun demikian BPBD masih melakukan pendataan di lapangan. Masyarakat diimbau tetap tenang. (jbr/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads