"Tujuan saya ke sini adalah untuk mengecek situasi di lapangan, apakah early warning system bekerja sesuai SOP dan jika terjadi letusan perencanaan evakuasi seperti dan di mana lokasi evakuasi?" kata Willem di Pos Pantau Gunung Agung, Karangasem, Bali, Rabu (20/9/2017).
Willem juga menyatakan peninjauannya untuk memperkuat komunikasi antarinstansi. Sehingga masyarakat dapat informasi dengan cepat dan terpercaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BNPB akan terus memberikan pendampingan kepada BPBD Karangasem dalam mengambil langkah-langkah antisipasi menghadapi kemungkinan erupsi. Potensi nasional, kata Willem, akan dikoordinir oleh BNPB mendampingi BPBD dalam menyusun rencana kontinjensi menghadapi erupsi.
"Jika suatu saat benar-benar meletus maka rencana kontinjensi tersebut dijadikan rencana operasi," ucap Willem.
![]() |
Informasi dari pos pantau menunjukkan aktivitas terakhir Gunung Agung hari ini cenderung turun berdasarkan data pagi tadi. Namun petugas Pos Pantau Gunung Agung tetap meminta masyarakat tetap waspada.
"Walaupun kegempaan tidak setajam 2 hari lalu, sempat terjadi sebanyak 480 detik tremor dengan gempa dangkal 2 Km dan kedalaman magma 5 Km. Masyarakat tetap harus waspada," kata petugas Pos Pantau Gunung Agung kepada Willem.
Hingga saat ini pemerintah dan pemda terus melakukan upaya mengantisipasi kemungkinan Gunung Agung meletus. Berdasarkan peta kawasan rawan bencana III atau daerah yang paling berbahaya, tidak ada permukiman. Namun demikian BPBD masih melakukan pendataan di lapangan. Masyarakat diimbau tetap tenang. (jbr/jbr)