"Pada dasarnya kalau mitra kerja meminta, kita akan mendukungnya. Karena kami yakin bahwa anggaran yang memadai itu akan baik untuk mendukung kinerja kerja mitra kita," kata Taufiqulhadi kepada detikcom, Rabu (20/9/2017).
Ia menyebut Komisi III mendukung mitra kerja yang meminta kenaikan anggaran untuk menunjang kerja mereka. Namun, dia menegaskan hanya pemerintah yang dapat memutuskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taufiqulhadi mengatakan anggaran untuk semua lembaga penegak hukum di Indonesia masih kurang ideal. Menurutnya, anggaran Polri lebih besar karena ruang lingkup kerja polisi sangat luas dibandingkan penegak hukum lainnya sehingga membutuhkan anggaran yang cukup.
"Polisi ini struktur organisasinya sampai ke kecamatan dan ke desa. Sedangkan yang lain tidak ada, misalnya kejaksaan-kejaksaan itu hanya sampai di kabupaten atau ada kantor kejaksaan pembantu. Tidak semuanya di kecamatan. Nah seperti itu yang menyebabkan polisi lebih besar (anggarannya)," terang Taufiqul.
Sebelumnya Ketua Komisi III Bambang Soesatyo sempat menjelaskan penambahan anggaran Polri mencapai Rp 58 triliun. Dari tambahan anggaran tersebut, paling banyak dari kepolisian untuk dana Densus Tipikor.
"Ada pengajuan penambahan anggaran, mulai kepolisian, kejaksaan, semua minta penambahan anggaran. Ada sebelas mitra yang meminta penambahan anggaran, dan kami total penambahan anggarannya hampir mencapai Rp 58 triliun. Yang terbesar memang kementerian dan lembaga," jelas Bambang di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (19/9). (yas/jbr)











































