Kisah 2 Pawang di Kaltim yang Beda Nasib Saat Tangani Buaya

Kisah 2 Pawang di Kaltim yang Beda Nasib Saat Tangani Buaya

Indah Mutiara Kami - detikNews
Senin, 18 Sep 2017 10:45 WIB
Buaya yang membawa pulang jasad korban (Foto: Dok. Polres Berau)
Jakarta - Muncul lagi kisah pawang buaya di Kalimantan Timur yang bikin geger. Dulu ada pawang yang berhasil 'memanggil' buaya untuk mengembalikan jasad korban, sementara kini ada pawang yang justru jadi mangsa buaya saat ingin memanggil korban.

Kisah pawang yang berhasil 'memanggil' buaya ini terjadi di Berau, Kalimantan Timur pada Juli 2017 lalu. Saat itu, ada seorang pria bernama Sarifuddin (40) yang dimangsa buaya saat sedang mandi di tengah Sungai Lempake.

Warga mencari-cari jasad Sarifuddin yang diterkam buaya, namun tidak kunjung ditemukan. Masyarakat lalu memanggil pawang buaya. Akhirnya, buaya tersebut datang membawa jasad korban dengan diselipkan di mulutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT





Rekaman video buaya yang membawa jasad Sarifuddin ke tepi sungai ini kemudian viral di media sosial. Pakar biologi dari LIPI menyebut perilaku buaya itu adalah hal yang wajar.

Bila pawang di Berau berhasil memulangkan kembali jenazah korban yang diterkam buaya, beda cerita dengan Supriyanto. Meski sama-sama di Kalimantan Timur, pawang buaya di Kutai Kertanegara ini malah ikut-ikutan jadi mangsa buaya saat ingin menyelamatkan korban.

Kejadian ini bermula ketika seorang pria bernama Arjuna pada Jumat (15/9/2017) berniat mandi di Muara Jawa, Kutai Kertanegara. Saat sedang berenang, tiba-tiba dia diserang buaya dan jasadnya belum ditemukan.



Pawang buaya Suprianto, mendengar kabar Arjuna diserang buaya. Dia pun mencoba menyelamatkan Arjuna dengan cara berenang di sungai dan membaca mantra. Suprianto lalu turun di sungai di Jety BRE pada pukul 11.00 WIB.

Sambil berenang dan baca mantra, tiba-tiba Suprianto terlihat diserang buaya dari dalam air. Saksi sempat melihat Suprianto diserang buaya dalam waktu 2 menit dan setelah itu tubuhnya menghilang.

Kedua jasad korban akhirnya ditemukan dalam kondisi utuh. Polisi menduga tewasnya Suprianto bukan karena cengkraman buaya. Pawang itu diduga kehabisan oksigen karena terlalu lama berada di dalam air.



(imk/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads