7 Kasus Manusia Diterkam Buaya yang Bikin Geger

7 Kasus Manusia Diterkam Buaya yang Bikin Geger

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Minggu, 17 Sep 2017 14:14 WIB
Ilustrasi (Foto: Fajar Pratama/detikcom)
Jakarta - Kasus pawang buaya, Suprianto yang tewas diterkam buaya di Kutai Kartanegara, Kaltim menambah deretan kasus manusia diterkam buaya. Ada korban yang meninggal dunia dan ada juga yang berhasil selamat namun dengan luka serius.

Kasus terbaru dialami Suprianto yang turun ke Muara Jawa, Kutai Kartanegara, Kaltim, Sabtu (16/9) untuk mencari Arjuna yang juga diserang buaya sehari sebelumnya. Namun belum juga menemukan Arjuna, Suprianto diserang buaya hingga kini masih hilang.

Tak hanya warga lokal, seorang turis asal Rusia Sergey Lykhwar juga pernah menjadi korban keganasan buaya. Sergey kala itu tengah asik snorkeling menikmati indahnya alam Raja Ampat, Papua Barat di Pulau Manyaifun. Namun buaya datang dan menerkamnya hingga tewas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 7 kasus buaya menerkam manusia yang dirangkum detikcom dari berbagai peristiwa.

1. Pawang Tewas Diterkam Buaya di Kutai Kartanegara, Kaltim

Suprianto, yang mengaku sebagai pawang buaya, hilang diduga diserang buaya di Muara Jawa, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu (16/9). Suprianto rupanya terjun ke sungai untuk menyelamatkan warga Kutai lainnya yang lebih dulu diserang Buaya pada Jumat (16/9) di lokasi yang sama.

"Jadi ada 1 korban hilang, pertama ada satu yang hilang isunya dimakan buaya. Lalu didatangkan (Suprianto), pawangnya lalu masuk ke sungai," ujar Kapolres Kutai Kartanegara (Kukar) AKBP Fadillah Zulkarnaen, kepada detikcom, Minggu (17/9/2017).

Fadil mengatakan, warga yang diduga hilang pada Jumat lalu adalah Arjuna. Maksud Suprianto masuk ke sungai pada keesokan hari nya adalah untuk mencari Arjuna. Namun Suprianto malah senasib dengan Arjuna, keduanya kini menghilang di dalam sungai.

Padahal, saat mencari Arjuna, sang pawang Suprianto membaca mantra-mantra sambil berenang mengarungi sungai.


2. Buaya Memulangkan Jasad Korbannya Setelah Diterkamnya saat Mandi

Sarifuddin (40) dimangsa buaya saat tengah mandi di Sungai Lempake, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Buaya itu kemudian mengembalikan sebagian jasad Sarifuddin. Pawang buaya disebut memiliki andil dalam peristiwa ini.

"Masyarakat memanggil pawang buaya dan korban diantar oleh buayanya," ujar Kapolres Berau AKBP Andy Ervyn kepada detikcom, Kamis (20/7/2017).

Buaya tersebut membawa jasad Sarifuddin dengan diselipkan di mulutnya. Hal ini diketahui saat petugas kepolisian pimpinan Kapolsek Talisayan Iptu Faisal Hamid bersama warga mencari korban yang berdomisili di Kampung Biatan Lempake, Biatan, Kabupaten Berau. Peristiwa ini terjadi pada Rabu (19/7) sekitar pukul 09.00 Wita.

"Kemudian dilakukan pencarian seperti yang ada di video itu. Ada buaya yang membawa jenazah, lalu dibawa ke tepi sungai seperti di video itu," ujar Andy.

3. Mandi di Sungai, Janda di Meranti Riau Digigit Buaya

Akim (34) dan Mona (32) beserta teman-temannya asyik mandi di sungai di Kabupaten Meranti, Riau, Jumat (12/5) lalu. Saat sedang mandi, tiba-tiba mereka diserang buaya. Keduanya pun akhirnya bergelut dengan buaya.

"Ketika mandi, korban digigit buaya dan langsung ditarik ke dasar. Saat itu saksi Mona mencoba menyelamatkan rekannya dengan menarik rambutnya, tapi terlepas dari genggaman," kata Kapolres Meranti AKBP Barliansyah saat dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (13/5/2017).

Barliansyah mengatakan, ketika buaya itu terus membawa Akim ke dasar sungai, korban berusaha bertahan dengan memegang batang kayu yang ada di dalam sungai.

"Melihat hal itu, rekannya, Mona, membantu menyelamatkan dengan menarik tangan korban. Tapi buaya tetap menggigit pinggang korban," kata Barliansyah.

Karena buaya itu tetap tidak melepaskan gigitannya, kata Barliansyah, rekan Akim, Mona, lantas mengambil pucuk nipah. Bermodalkan pucuk nipah ini, Mona memukul kepala buaya itu.

"Dengan memukulkan ke kepala, akhirnya buaya melepaskan gigitannya dan korban pun selamat," tutur Barliansyah.

Akim yang statusnya janda tanpa anak akhirnya harus dirawat di RSUD Selatpanjang, Meranti. Korban mengalami gigitan di pinggang sebelah kiri serta paha kanan dan kiri bagian dalam. Telapak kakinya juga digigit buaya itu.

4. Detik-detik Menegangkan Sudianto Lolos dari Terkaman Buaya

Sudianto (39) sibuk menyusun batang pohon sagu untuk dijadikan rakit di sungai. Tiba-tiba seekor buaya menerkamnya. Beruntung, dia lolos dari maut setelah bergulat sengit dengan buaya.

Kapolres Meranti, AKBP Barliansyah, menceritakan Sudianto yang merupakan warga Desa Lukan, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau berhasil selamat dari cengkraman buaya. Sudianto diserang buaya saat tengah bekerja untuk menyusun batang pohon sagu untuk dijadikan rakit dan ditarik dengan kapal pada Rabu 26 April 2017 sekitar pukul 09.00 WIB.

"Ketika menyusun batang sagu itu, tiba-tiba muncul buaya dari sungai. Buaya itu langsung menerkam paha kanan korban," kata Barliansyah kepada wartawan, Kamis (27/4/2017).

Menurut Barliansyah, Sudianto dapat melepaskan gigitan buaya. Dia kemudian berusaha naik ke atas kapal motor yang akan menarik rakit sagu tersebut.

5. Turis Rusia Tewas Diserang Buaya Saat Snorkeling di Raja Ampat

Seorang turis asal Rusia tewas diserang seekor buaya di Raja Ampat, Papua Barat. Insiden ini terjadi saat turis Rusia itu sedang pergi snorkeling di Pulau Manyaifun.

"Kejadian tanggal 29 Maret 2016 di Pulau Manyaifun, korban atas nama Sergey Lykhvar," ucap petugas SAR Sorong, Karel, saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu 2 April 2016.

Dia mengatakan, jasad Lyhkvar ditemukan selang 4 hari setelah dia dilaporkan hilang. Terakhir kali, Lykhvar diketahui pergi snorkeling di sekitar pulau terpencil Manyaifun. Petugas penyelamat memergoki seekor buaya air asin berukuran besar ketika menemukan jasad Lykhvar.

"Kami sudah laporkan semua ini ke pihak kepolisian dan imigirasi untuk kordinasi dengan Kedubes Rusia," ujar Karel.

6. Sedang BAB di Sungai, Abdul Karim Tewas Diterkam Buaya

Seorang pria paruh baya bernama Abdul Karim (50) tewas diterkam buaya di Tanjung Jabung Barat, Jambi. Abdul diterkam buaya saat buang air besar di sungai.

"Korban sedang buang air besar di jembatan dekat rumahnya, tiba-tiba terdengar suara minta tolong dari korban," kata Kapolda Jambi Brigjen Bambang Sudarisman dalam keterangannya, Minggu 12 April 2015.

Karena mendengar suara minta tolong, istri korban langsung memeriksa sumber suara dan tidak menemukan Abdul di lokasinya semula. "Dugaan kuat dari warga, korban diterkam buaya di daerah tersebut," ujar Bambang.

Polsek Tungkal Ilir, bersama Kepala Desa dan perangkat Desa Kemuning lalu melakukan pencarian di sekitar sungai dengan dibantu warga. Kemudian 'tim gabungan' ini menemukan seekor buaya dewasa dengan panjang sekitar 4 meter pada keesokan harinya di sungai yang sama.

Buaya itu pun ditangkap warga. Beberapa jam setelah penemuan buaya itu, warga menemukan potongan jasad Abdul Karim di sekitaran sungai. Kondisinya mengenaskan, dengan kondisi tangan hilang, dan kedua kaki patah. Potongan jenazah kemudian dievakuasi ke rumah korban.

7. Abdullah Tewas Diterkam Buaya saat Mandi di Sungai

Seorang warga tewas diterkam buaya di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mayatnya ditemukan sekitar lima jam setelah disergap di sungai.

Korban Abdullah (32) diterkam buaya sekitar pukul 09.00 Wita, Rabu 15 April 2015. Saat itu korban diketahui sedang mandi di Sungai Nanga Nae, Kampung Nanga Nae, Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo. Buaya itu membawa korban ke dalam sungai dan tak muncul lagi.

Warga yang mengetahui kejadian itu, berusaha mencari korban. Dengan perahu mereka menelusuri sungai. Laporan juga disampaikan kepada pihak terkait, termasuk Pos SAR Labuan Bajo.

"Begitu mendapat laporan, ada sepuluh orang anggota SAR yang ke lokasi membantu mencari," kata Bayu, salah seorang personel SAR Labuan Bajo.

Setelah melakukan pencarian sekitar lima jam, korban akhirnya ditemukan sekitar pukul 14.10 Wita. Kondisinya sudah meninggal dunia.
Halaman 2 dari 7
(nvl/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads