Salah satu indikasinya, Risma dianggap berhasil mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM). Yang awalnya hanya 89 kelompok, saat ini menjadi 5.300 kelompok dalam waktu 5 tahun.
"Tidak ada lho di seluruh dunia dalam waktu 5 tahun, dari 89 kelompok jadi 5.300 kelompok UKM," kata Risma usai pengukuhan guru SD se Surabaya di Graha Sawunggaling Gedung Pemkot Surabaya lantai VI, Jumat (15/9/2017).
Saat merintis, Risma mengaku pihaknya tidak pernah memberikan modal ke pelaku UKM. Mereka hanya diberikan pelatihan saja. "Susah kan bangun UKM tidak semudah yang dibayangkan. Karena kita bangunnya sistematis. Tidak kasih modal, kasih tempat, kasih pelatihan bukan itu. Tapi mereka juga kita ajari cara transaksinya secara online dibantu facebook serta mediasi pelaku UKM jika ingin mendapatkan modal. Mulai puluhan juta hingga miliaran pada bank," ungkap Risma.
Selain itu, pelaku UKM di Surabaya juga mendapat konsultasi gratis tentang desain kemasan yang akan dipasarkan dari komunitas desain yang beranggotakan 20 ribu desainer se Indonesia.
"Satu desain mendampingi 1 UKM. Jadi ibu-ibu diajari ambil foto, ambil angel-angelnya bagaimana, cara foto pakai handphone, cara upload, seperti itu," tambah Risma sambil memberi contoh salah satu UKM yang saat ini beromzet lebih Rp 1 miliar.
"Dulu yang buat nastar awalnya ikut pelatihan handycraft, kemudian ikut pelatihan kuliner dan hari raya kemarin dia dapat Rp 1,3 miliar dengan untung sekitar Rp 530 juta," pungkas mantan Kepala Bappeko dan Kepala DKP Surabaya ini. (ze/fat)











































