"Kami banyak diskusi dengan dokter dari forensik, memang ada beberapa titik trauma," kata Kasubdit Jatantas Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan di TPU Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Itu) yang diduga itulah penyebab kematian. Secara rinci hasilnya saya nunggu laporan dari dokter forensik," terangnya.
Hasil yang diterima dari tim forensik itu pun nantinya akan menjadi bahan polisi dalam melakukan penyidikan.
"Nanti hasilnya dari dokter forensik tapi beberapa titik trauma benda tumpul sudah diakui banyak pada proses. Nanti secara resmi kita nunggu dari forensik untuk bahan kita melakukan. Penyelidikan lebih lanjut," tuturnya.
Sementara itu, dokter forensik dari RS Polri, dr Asri Pralebda, mengatakan proses autopsi ini dilakukan dengan memeriksa semua bagian tubuh. Hal itu dilakukan untuk memastikan ada-tidaknya kekerasan yang dialami Abi.
"Kita melakukan pemeriksaan untuk mencari tanda-tanda kekerasan, seperti yang sudah diduga sebelumnya. Jadi kita mencari untuk membuktikan kekerasan yang diduga ada, atau gimana," katanya.
![]() |
Dia juga tidak bisa mengungkap secara detail mengenai hasil autopsi karena akan diserahkan sepenuhnya kepada penyidik.
"Hasil autopsi sepenuhnya akan disampaikan kepada penyidik," ungkapnya.
Proses autopsi ini berlangsung dari sekitar pukul 15.00 hingga 16.45 WIB. Ada dua dokter forensik yang melakukan autopsi dalam pembongkaran makam ini. (knv/rvk)