Padahal, menurutnya, kakak kandung Dodik adalah polisi dan keluarganya dikenal sebagai warga yang aktif di kalangan kompleks.
"Sampai saat ini tidak ada pemberitahuan sama sekali saat penangkapan tadi malam. Dia anak Haji Juremi dan saya juga kaget dengar kabar dia ditangkap polisi. Padahal kakak sulungnya juga polisi yang dinas di daerah Sumsel," ujar Annas saat ditemui detikcom di Kompleks Perumahan Semen Baturaja, Palembang, Selasa (12/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau memang menyebarkan kebencian seperti yang dimaksud, saya rasa tidak ada gunanya. Itu akan merugikan diri sendiri, apalagi kakak Dodik juga anggota kepolisian," tutupnya.
Rumah orang tua Dodik--lokasi penangkapan--dalam kondisi kosong dan pagar terkunci dari dalam namun tidak menggunakan gembok. Beberapa kali Annas memanggil nama orang tua Dodik, namun tidak terlihat adanya aktivitas sama sekali di rumah pensiunan PT Semen Baturaja tersebut.
Rumah Dodik ditinggal kosong (Raja Adil Siregar/detikcom) |
"Sepertinya sudah tidak ada orang, padahal kemarin masih terlihat ada aktivitas saat saya melintas di depan rumah ini. Karena kemarin masih ada ngurusin orang, saya nggak tahu itu cucunya atau keponakannya. Yang jelas, masih ada orang kemarin sore," sambungnya lagi.
Annas mengaku sedih jika benar Dodik ditangkap karena kasus ujaran kebencian. Selain itu, dia akan mempertanyakan penangkapan ini kepada polisi, mengingat keluarga Dodik tinggal sejak puluhan tahun lalu di kompleks tersebut.
Menurut Annas, dalam keseharian Dodik dikenal sebagai pemuda yang aktif sejak SMA. Bahkan setelah lulus dan melanjutkan pendidikan sarjana di luar Kota Palembang pun, beberapa kali Dodik mengikuti kegiatan remaja masjid saat pulang kampung, termasuk saat kegiatan Ramadan.
"Kalau sehari-hari dipanggil Dodik atau Odik. Terakhir saya jumpa saat Ramadan lalu dan tidak pernah jumpa lagi. Memang orangnya dikenal baik dan tidak ada cacat nama sama sekali," terangnya.
Dodik merupakan anak bungsu dari empat bersaudara pasangan Juremi dan Yuswani yang sedang melanjutkan pendidikan sarjana. Dodik ditangkap Satreskirm Poltabes Bandung pada Senin (11/9) malam terkait ujaran kebencian di Instagram. (fay/imk)












































Rumah Dodik ditinggal kosong (Raja Adil Siregar/detikcom)