Turki: Rohingya Menderita Bertahun-tahun, Perlu Solusi Abadi

Turki: Rohingya Menderita Bertahun-tahun, Perlu Solusi Abadi

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 06 Sep 2017 19:22 WIB
Pengungsi Rohingya di perbatasan Myanmar-Bangladesh (REUTERS/Mohammad Ponir Hossainin)
Ankara - Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, menyerukan adanya solusi abadi bagi krisis Rohingya. Cavusoglu menegaskan Turki tidak akan meninggalkan Rohingya sendirian dalam menghadapi konflik berkepanjangan.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (6/9/2017), pernyataan ini disampaikan Menlu Cavusoglu menjelang kunjungannya ke Bangladesh untuk membahas krisis Rohingya. Menlu Cavusoglu akan mengunjungi kawasan perbatasan Bangladesh-Myanmar untuk menaksir kebutuhan kemanusiaan di sana.


Ditambahkannya, Turki juga akan menyediakan sejumlah ambulans dan perlengkapan medis lainnya untuk para pengungsi Rohingya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tidak akan meninggalkan orang-orang ini sendirian di sini. Bagaimanapun juga, kita perlu mencari solusi abadi untuk persoalan di Rakhine," tutur Menlu Cavusoglu.

"Terjadi sejumlah peristiwa dan kekejaman sebelumnya, juga banyak orang tewas atau harus meninggalkan rumah-rumah mereka," imbuhnya.

"Saya pernah pergi ke Rakhine sekitar dua tahun lalu, dan mereka sungguh tinggal di penjara-penjara terbuka tertutup lumpur. Ini sungguh tidak bisa diterima bagi manusia untuk tinggal dengan kondisi seperti ini pada zaman sekarang," ucapnya.


Beberapa waktu terakhir, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sangat kritis atas perlakuan Myanmar terhadap Rohingya. Erdogan bahkan menyebut praktik kekerasan terhadap Rohingya di Rakhine mengarah pada genosida. Pekan ini, Erdogan menyatakan telah berbicara dengan 20 pemimpin dunia soal isu Rohingya dan berjanji akan membawa isu Rohingya untuk dibahas dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York, akhir bulan ini.

Istri dan anak laki-laki Erdogan akan ikut dalam kunjungan Menlu Cavusoglu ke Bangladesh. Cavusoglu dijadwalkan akan melakukan pembicaraan soal krisis Rohingya dengan otoritas Bangladesh pada Kamis (7/9) waktu setempat. Sejauh ini tercatat sekitar 146 ribu pengungsi Rohingya telah mengungsi ke Bangladesh sejak konflik kembali pecah di Rakhine pada 25 Agustus lalu.


Sementara itu, otoritas Turki sebelumnya menyatakan, Badan Bantuan Kemanusiaan Turki (TIKA) akan mulai menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Myanmar, setelah mendapat izin. Penyaluran bantuan akan dilakukan menggunakan helikopter militer dan dikoordinasikan dengan otoritas lokal di Rakhine. Sedikitnya ada 1.000 ton bantuan kemanusiaan, yang terdiri dari makanan, pakaian dan obat-obatan, yang akan disalurkan oleh Turki.

(nvc/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads