"Prinsip, semua orang punya ruang yang sama untuk melaksanakan aksi, hari Sabtu besok mereka akan melakukan unjuk rasa karena protes dengan pembatasan roda dua," kata Suntana di Balai Kota, Rabu (6/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berpesan aksi yang akan digelar harus berlangsung tertib. Kepolisian akan memfasilitasi para biker untuk menyampaikan pendapat.
"Kita tetap negosiasi, mereka silakan melaksanakan aksinya nanti, kita fasilitasi. Kita sampaikan apa yang mereka inginkan, kita fasilitasi, yang penting tertib," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, 5.000 bikers dari Gerakan Aliansi Menolak Pembatasan Motor menyatakan akan menggelar aksi pada Sabtu, 9 September, besok. Mereka akan menggelar aksi dari Patung Panahan hingga IRTI Monas dan berkonvoi di ruas jalan yang akan dilarang Pemprov DKI.
"Kami berniat mengadakan penolakan, jenis aksinya masih sama, kami akan mengerahkan massa untuk meminta membatalkan pergub (peraturan gubernur) yang sudah keluar," ujar Badan Kehormatan Road Safety Association Rio Octaviano dalam konferensi pers di kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (3/9).
Rachmat Hidayat dari Yamaha Revs Cbu Indonesia juga menolak larangan kendaraan roda dua. Penolakan ini dilontarkan karena belum tersedianya infrastruktur dan moda transportasi umum yang baik di Jakarta.
"Karena kita lihat pemerintah belum menyediakan infrastruktur yang baik, khususnya untuk umum. Penolakan ini murni untuk kepentingan para pengguna motor," ujar Rachmat. (yld/rvk)











































