"Jadi awalnya jadwal 17.45 WITA, saat cek ini diinfokan ada delay 18.15, info lisan dari orang konter, kemudian saya masuk setelah magrib 18.30 WITA, kemudian ada lagi pengumuman di monitor delay sampai 20.15 WITa karena ada kerusakan di Banjarmasin," ujar penumpang Sriwijaya Air, Santi saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (2/9/2017).
Santi mengatakan petugas tidak memberikan sosialisasi yang baik kepada penumpang akan keterlambatan penerbangan. Hal ini membuat penumpang geram hingga ada yang mengamuk ke petugas. Penumpang yang menunggu protes dan berteriak ke petugas karena tidak memberi sosialisasi dari awal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian jam 22.00 WIB kita sudah gerah penumpang kita minta kejelasan gimana terus pokoknya malam ini berangkat karena ada yang orangtuanya meninggal, kemudian ada yang sakit sedang sekarat, ada yang besok mau menikah," sambungnya.
Karena tidak ada pesawat yang dapat diberangkatkan malam ini, Srwijaya Air kemudian menginapkan penumpang yang gagal berangkat. "Karena sudah tidak ada solusi akhirnya kita diinapkan," imbuhnya.
Sementara itu, Corporate Secretary Sriwijaya Air Agus Sujono saat dikonfirmasi membenarkan adanya delay pesawat. Dia memastikan pihaknya sudah melakukan prosedur sesuai aturan dalam melayani penumpang. Karena pesawat batal terbang, penumpang diinapkan dan ada juga penumpang yang diberangkatkan dengan pesawat maskapai lain.
"Penumpang sebagian sudah menerima haknya berupa penginapan, tapi sebagian minta diendors. Kalau diinapkan berarti dia akan terbang besok menggunakan pesawat kita. Diinapkan itu tanggung jawab kita, kalau diendors itu itu nggak diinapin, diendors itu dibelikan tiket penerbangan lain," ujar Agus saat dikonfirmasi detikcom.
Namun karena waktu yang sudah malam dan jadwal penerbangan terbatas, tidak semua penumpang dapat diterbangkan dengan maskapai lain. Sriwijaya Air juga memberikan opsi pengembalian uang.
"Penanganan kami setengah delay sudah kami umumkan, terus kita kasih meal, kalau masih satu jam kita kasih makan, kalau sudah lebih dari 4 jam kita kasih uang Rp 300.000, kalau dicansel ada dua pilihannya, dia mau diinapin atau diendors, cuman kalau malam begini sudah tidak ada pesawat lagi urusannya sudah beda lagi," paparnya. (nvl/fdn)