Korut Luncurkan Rudal, Jet Tempur Korsel Jatuhkan 8 Bom

Korut Luncurkan Rudal, Jet Tempur Korsel Jatuhkan 8 Bom

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 29 Agu 2017 13:47 WIB
Ilustrasi jet tempur F-15 K milik Korsel dalam foto pada April lalu (Jung Yeon-Je/AFP/Getty Images)
Seoul - Angkatan Udara Korea Selatan (Korsel) menggelar latihan serangan langsung yang melibatkan pengeboman sungguhan sebagai simulasi penghancuran kepemimpinan Korea Utara (Korut). Latihan ini digelar beberapa jam setelah Korut meluncurkan rudal balistik yang melintasi wilayah udara Jepang.

Korut meluncurkan rudal balistik pada Selasa (29/8) pagi waktu setempat. Rudal itu mengudara ke arah timur laut, tepatnya melintasi wilayah udara Jepang bagian utara. Rudal yang belum diketahui jenisnya ini menjadi rudal pertama yang berhasil melewati wilayah Jepang sejak tahun 1998.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudal Korut dilaporkan mengudara sejauh 2.700 kilometer dan mampu mencapai ketinggian 550 kilometer, sebelum jatuh ke perairan Pasifik dekat Hokkaido.


Beberapa jam setelah peluncuran rudal Korut, seperti dilansir CNN, Selasa (29/8/2017), Kantor Kepresidenan Korsel mengumumkan empat jet tempur F-15K telah menjatuhkan 8 bom jenis MK84 ke target simulasi. Simulasi digelar di Arena Latihan Taebaek Pilsung, Provinsi Gangwon, yang berjarak 5 jam perjalanan dari ibu kota Seoul.

Menurut Angkatan Udara Amerika Serikat (AS), MK84 merupakan bom seberat 2 ribu pon (907 kilogram) yang dirancang untuk memasuki target-target sulit.

Dalam pernyataan terpisah, seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korsel menuturkan kepada CNN bahwa seluruh bom mengenai target. "Latihan ini menegaskan kembali kemampuan Angkatan Udara Korea Selatan dalam menghancurkan kepemimpinan musuh saat situasi darurat," tegas pejabat yang enggan disebut namanya itu.


Menurut Associate Professor Departemen Ilmu Politik Universitas Nasional Pusan, Robert Kelly, respons dari Korsel itu dipertimbangkan dengan hati-hati. "Korea Utara tidak bisa begitu saja menembakkan rudal ke atas wilayah negara lain, harus ada sejumlah respons," sebut Kelly.

"Terlihat agak seperti memperluas konflik, tapi memang harus keras, untuk memberikan sinyal, tapi mereka tidak ingin terlalu keras karena tidak ada seorangpun yang ingin berperang," imbuhnya.

Dalam konferensi pers, juru bicara kepresidenan Korsel, Yoon Young-Chan, menyatakan Presiden Moon Jae-In ingin 'menunjukkan kemampuan menghukum secara tegas terhadap Korut'.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads