"Pada 8 Zulhijah jemaah diberangkatkan ke Arafah. Yang wajib dipahami, saat itu, jemaah seluruh dunia bergerak. Jemaah harus mematuhi aturan, berada di regu masing-masing. Taati perintah ketua regu dan kloter (kelompok terbang)," kata Lukman di Media Center Haji Daerah Kerja Mekah, Kamis (24/8/2017).
Lukman menyebut persiapan puncak haji sudah matang. Sebanyak 21 bus disiapkan di masing-masing maktab. Untuk jemaah sakit, maka akan di-safari wukuf-kan (dibawa ke Arafah) dengan menggunakan mobil seperti ambulans.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tarwiyah adalah amalan ibadah pada hari ke-8 Zulhijah. Jemaah menuju Mina dan bermalam, kemudian baru keesokan harinya berjalan kaki ke Arafah. Sementara, prosesi haji yang dilakukan pemerintah adalah memberangkatkan jemaah reguler langsung ke Arafah. Tarwiyah dinilai kegiatan di luar sistem (program pemerintah).
"Pemerintah tak bisa melarang karena berkaitan keyakinan. Kami harap ketua regu atau rombongan mencatat jemaah (yang melaksanakan tarwiyah)," jelas Lukman.
"Petugas kami terbatas. Jika difungsikan untuk mengawal tarwiyah, maka konsentrasi (petugas) tentu terpecah," sambungnya.
Saat ini, prosesi kedatangan jemaah haji Indonesia hampir mendekati akhir. Sejak gelombang pertama pada Jumat, 28 Juli 2017 hingga hari ini, tercatat lebih dari 188 ribu jemaah telah berada di Mekah. Kedatangan jemaah terakhir dijadwalkan pada Sabtu, 26 Agustus 2017. (try/rvk)