Dialog digelar di Kantor Urusan Haji (KUH) Daker Madinah, Sabtu (19/8/2017) sore, dan dipandu Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Sodik Mudjahid. Dari PPIH, hadir Kepala Daker Madinah Amin Handoyo dan kepala seksi seluruh layanan, mulai dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), katering, perumahaan, hingga perlindungan jemaah (linjam).
Amin memaparkan penyelenggaraan haji sejak awal kedatangan jemaah pada Jumat (28/7) hingga pergeseran jemaah dari Madinah ke Mekah yang dimulai pada Sabtu (6/8). Juga disampaikan layanan-layanan yang sudah memadai dan masalah yang dihadapi. Misalnya soal pemondokan dengan sistem blocking time yang sempat merepotkan petugas saat pesawat jemaah tertunda keberangkatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juga soal makanan basi, Amin menjelaskan cukup rinci dan terbuka. Sempat ada kejadian, 3.400-an makanan jemaah basi. Namun semua dapat diatasi karena perusahaan katering langsung mengganti makanan lain.
![]() |
Usai dialog, Fadli mengatakan banyak catatan soal penyelenggaraan haji di Madinah. Seperti makanan yang tidak layak dan kesehatan jemaah. "Jumlah jemaah kan besar, cuaca ekstrem, jadi antisipasinya memang harus bagus. Tenaga kesehatan juga harus lebih banyak," kata politikus Gerindra ini.
"Soal pemondokan, berdasarkan laporan dari pimpinan Komisi VIII sebetulnya tahun ini kan anggaran dinaikkan. Seharusnya tidak ada kejadian lift rusak, pemondokan jauh, ataua hal lain. Sebab penitia bisa mendapatkan pemondokan lebih baik dengan anggaran itu. Catatan-catatan ini akan ditindaklanjuti Komisi VIII nantinya," sambungnya.
Setelah 2 jam, dialog usai. Rombongan DPR yang berjumlah 12 orang didampingi PPIH Daker Madinah bergerak mengecek perusahaan katering dan pemondokan hingga malam. Rencananya, tim pengawas haji DPR akan berada di Arab Saudi hingga Kamis, 24 Agustus. (try/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini