Zulkifli tak banyak memberi argumen atas permintannya itu. Namun dia mengingatkan, saat ini harga-harga di pasar sedang naik dan daya beli masyarakat tengah menurun (perekonomian).
"Nanti dulu lah, rakyat lagi susah," kata Zulkifli di Convention Hall, Telkom University, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (13/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulkifli mengungkapkan, saat ini kondisi daya beli masyarakat tengah menurun di samping harga-harga komoditas yang semakin tinggi. Sehingga lebih baik rencana pembangunan gedung apartemen DPR ditunda terlebih dahulu.
"Saya setuju tapi jangan sekarang, nanti-nanti ditunda dulu," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyebut rencana pembangunan apartemen DPR di eks Taman Ria Senayan akan menggunakan anggaran swasta dan bukan dari kas negara. Direncanakan, apartemen DPR nantinya bisa untuk dikontrak anggota dewan.
"Anggaran swasta. Nggak ada urusannya sama kita. Ini bukan uang negara. Itu haknya ada di Setneg. Pakai uang swasta," terang Fahri, Senin (14/8).
Fahri menjelaskan pembangunan apartemen bagi anggota DPR nanti dimaksudkan agar para anggota Dewan yang terhormat ini tak jauh-jauh jika hendak berkantor. Selain itu, pembangunan apartemen dapat menghemat anggaran rumah dinas bagi anggota DPR.
"Orang harus punya rumah, di rumahnya ada AC, mesin cuci, setiap hari ini ribut dan setiap hari ini sekretariat DPR beli, beli rumah, beli AC. Ngapain beli rumah, beli AC, mesin cuci, mesin faks? Nggak perlu lagi. Ngontrak aja di deket-deket sini. Kalau dia sudah punya rumah, mungkin dia nggak mau karena rumahnya sudah dekat sini. Itu maksudnya," beber Fahri.
Meski begitu, wacana ini menimbulkan pro dan kontra termasuk dari anggota dewan sendiri. Ada yang setuju, tapi ada juga yang tidak. (elz/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini