Rencana pembangunan gedung DPR muncul karena Gedung Nusantara I yang menjadi ruang kantor anggota DPR kondisinya sudah tidak layak. Sudah dibangun 15 tahun, gedung itu disebut-sebut sudah miring.
"Ini gedung heritage, nggak ada lagi penambahan tempat. Anggota DPR ini nambah jadi 575. Dulu anggota DPR saat gedung itu dibangun tahun '88 cuma 40 orang kurang, 40 orang nggak punya staf," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang ini 575 dengan staf yang banyak. Satu orang bisa tujuh perbandingannya. Belum lagi tambahnya tenaga ahli," imbuhnya.
Fahri juga menyebut, kini muncul badan-badan baru di struktur DPR yang sejalan dengan penambahan jumlah pekerja. Selain itu, ada pula unsur wartawan yang menambah urgensi pembangunan gedung baru DPR.
"Sekarang wartawannya seabrek, masa gue nggak nambah rumah? Ibarat tamu, kaliannya aja nambah, masa kita nggak nambah ruangan, kan sumpek. Nanti kalian juga sumpek, merokok sembarangan tempat," ujar Fahri.
Selain pembangunan gedung, DPR juga akan membangun alun-alun. Dana pembangunan gedung baru dan alun-alun itu dikabarkan sudah ada di Rancangan APBN 2018.
Pembangunan gedung baru tersebut nantinya untuk menggantikan gedung Nusantara I DPR yang disebut-sebut kondisinya sudah miring. Gedung itu, kata Fahri, nantinya akan digunakan anggota DPD untuk berkantor.
Kemudian gedung baru ini rencananya akan dibangun masih di sekitar kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.
"(Gedung Nusantara I) Nggak (dihancurkan). Dipakai DPD. DPD juga kan belum punya tempat. Abis ditangkap ketua, (DPD) belum punya gedung. (Gedung baru DPR dibangun) Di sini (Kompleks Parlemen Senayan)," sebut Fahri. (gbr/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini