"Dalam konteks kasus e-KTP, penyidik tentu sudah meyakini memiliki bukti permulaan yang cukup. Bahkan dari serangkaian pemeriksaan dan penggeledahan yang kita lakukan, bukti yang dimiliki semakin kuat," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah ketika dikonfirmasi detikcom, Jumat (11/8/2017).
Tentang tewasnya Marliem, Febri mengaku belum tahu detail tentang peristiwa itu. Dia hanya memastikan bila tewasnya Marliem tak mempengaruhi penanganan kasus e-KTP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar soal tewasnya seorang pria di Beverly Grove di Los Angeles ini diberitakan oleh sejumlah media lokal, di antaranya CBS Los Angeles, ABC7, dan NBC Los Angeles. Diberitakan bahwa kawasan Beverly Grove di Los Angeles ditutup sekitar pukul 05.00 sore waktu setempat sekitar 600 blok dari North Edinburgh Avenue. Reporter media lokal melaporkan seluruh area di sekitar Melrose dan Crescent Heights ditutup.
Peristiwa itu awalnya dari laporan telepon ke FBI yang kemungkinan diteruskan LAPD (Los Angeles Police Department) pada Rabu (9/8) malam. Para petugas yang tiba di lokasi menduga ada seorang anak kecil dan seorang wanita di dalam rumah bersama seorang pria.
Para petugas pun melakukan negosiasi. Pada akhirnya, wanita dan anak kecil itu dibawa keluar oleh laki-laki itu sekitar pukul 07.30 malam.
Sementara, laki-laki itu ditemukan tewas di dalam rumah sekitar 02.00, Kamis (10/8) dini hari. Namun belum diketahui pasti apa penyebab laki-laki itu tewas, diduga kemungkinan besar dia menembak dirinya sendiri.
Dari penelusuran, laki-laki itu diduga adalah Johannes Marliem. Kabar tersebut mengonfirmasi postingan di Instagram dari dengan akun mir_at_lgc. Dia menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Marliem.
Dia memposting foto bersama Marliem dan seseorang yang disebutnya CEO of Lamborghini. Dalam kolom komentar, ada akun citywhips yang menyebutkan soal insiden The Beverly Grove di mana Marliem tinggal dan diamini oleh akun mir_at_lgc tersebut.
(dhn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini