Berbicara di klub golfnya di Bedminster, New Jersey, Kamis (10/8) waktu setempat, Trump menyebut pernyataan sebelumnya soal Korut belum cukup keras. Meskipun Trump sebelumnya mengancam akan menyerang Korut.
"Seperti yang saya katakan, mereka akan disambut dengan api dan kemarahan dan sejujurnya, kekuatan," cetus Trump, beberapa waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir BBC, Jumat (11/8/2017), Trump menyebut pemerintahan AS sebelumnya terlalu lemah pada Korut. Trump juga menegur China, sekutu dekat Korut, yang disebutnya tidak berbuat banyak.
"Saya akan memberi tahu Anda ini, jika Korea Utara melakukan apa pun, bahkan berpikir untuk menyerang siapa saja, yang kita cintai atau kita wakili atau sekutu kita atau kita sendiri, mereka seharusnya sangat, sangat cemas," ucap Trump.
"Saya akan memberitahu Anda kenapa... karena akan terjadi kepada mereka hal-hal yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya," imbuhnya.
Namun Trump juga menambahkan, AS masih selalu mempertimbangkan perundingan untuk setiap konflik.
"Saya ingin memberi tahu Anda ini, Korea Utara sebaiknya memperbaiki perilaku mereka atau mereka akan dilanda masalah seperti sejumlah kecil negara lainnya," ucapnya, tanpa menjelaskan negara-negara yang dimaksud.
Pernyataan Trump ini disampaikan setelah Korut mengungkapkan rencana serangan rudal ke Guam secara rinci. Korut mengklaim akan menembakkan empat rudal balistik jarak menengah jenis Hwasong-12 ke Guam. Korut mengklaim rudal-rudalnya akan mengudara sejauh 3.365 kilometer dalam waktu 1.065 detik atau 17 menit 45 detik saja.
Menghadapi ancaman itu, AS dan otoritas Guam cenderung tenang. Mereka yakin sistem pertahanan rudal yang ada di berbagai wilayah AS akan mampu menangkal serangan Korut.
(nvc/ita)











































