Khofifah ke Mas Imin: Tak Seyogianya Mendikte Presiden!

Jakarta - Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku telah menyampaikan kepada Presiden Jokowi agar Khofifah tidak usah maju ke Pilgub Jatim. Namun Khofifah Indar Parawansa menegaskan Presiden tidak boleh didikte siapa pun.

"Tidak seyogianya siapa pun mendikte Presiden! Masak iya sih Mas Imin melakukan itu," ujar Khofifah di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (9/8/2017).

Baca Juga: Psywar Cak Imin Vs Khofifah

Cak Imin berharap Khofifah tak maju ke Pilgub Jatim 2018 karena tak ingin ada perpecahan di tubuh NU. Khofifah menjawab dulu warga NU condong ke PPP sebelum lahirnya PKB. Dia menambahkan, warga NU pun ada di mana-mana, termasuk di parpol-parpol lainnya, sehingga dianggap bukan bagian dari memecah belah warga NU.

"Saya juga kaget kalau itu keluar dari Mas Imin. Bukannya PKB berdiri setelah adanya PPP. Semula warga NU itu kan lebih banyak terafiliasi dengan PPP. NU pada 1993 itu fusinya ke PPP. Ketika PKB berdiri, warga NU ada varian afiliasi. Ada warga NU di Golkar, Nusron Wahid. Jadi demokratisasi di NU itu berjalan sangat bagus selama ini," terangnya.

"Saya tidak tahu kenapa ada pemikiran side back gitu. Di PDIP juga ada beberapa pengurus dari NU, di NasDem ada. Jadi saya tidak tahu apa yang sebetulnya sedang terjadi," sambungnya.

Muhaimin Iskandar (Grandyos Zafna/detikcom)

Baca Juga: Manuver Cak Imin 'Jegal' Khofifah yang Siap Maju ke Pilgub Jatim

Khofifah mengatakan, daripada sibuk mengurusi dirinya, lebih baik PKB berfokus pada calonnya di Pilgub Jatim 2018. Dia juga menginginkan adanya perlakuan yang setara terhadap semua kandidat, termasuk dirinya.

"Saya kok begitu ya, supaya semuanya fair play dan demokrasi itu kan memberikan kesetaraan perlakuan bagi semuanya. Dan secara konstitusional memberikan hak warga bangsa untuk berproses," ujarnya. (fiq/tor)