Satlantas Wilayah Depok memberdayakan puluhan supeltas atau yang dikenal dengan sebutan 'Pak Ogah' ini untuk mengoptimalkan pengaturan lalu lintas tersebut.
"Total ada 60 orang yang diberdayakan menjadi supeltas ini. Mereka adalah orang-orang atau masyarakat yang sehari-hari biasa mengatur lalu lintas," ujar Pjs Kasubag Humas Polresta Depok AKP Firdaus kepada detikcom, Rabu (9/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga tidak bisa semua dijangkau oleh polisi, maka dari itu, kami berdayakan supeltas ini," imbuhnya.
Tidak semua supeltas ini berasal dari 'Pak Ogah'. Ada beberapa warga setempat yang setiap hari secara sukarela mengatur lalu lintas sehingga mereka juga dimanfaatkan polisi.
Polresta Depok tidak memberikan honor kepada supeltas ini. Mereka hanya dibekali rompi ber-scotlight sebagai perlengkapan keamanan selama mengatur lalu lintas. "Kami imbau mereka untuk tidak meminta uang secara paksa kepada masyarakat. Kami imbau mereka untuk bekerja secara sukarela. Kalau ada masyarakat yang mau memberi mereka uang, pada prinsipnya tidak boleh ada pemaksaan," paparnya.
![]() |
Mereka ditempatkan di titik rawan macet yang terdekat dengan lokasi rumah masing-masing, seperti di Jl Pekapuran, Jl Ir H Juanda, Jl Dewi Sartika, Jl Kartini, dan di beberapa titik lainnya. Sebelum diterjunkan ke lapangan, mereka dibekali pengetahuan soal pengaturan lalu lintas hingga 12 gerakan pengaturan lalu lintas. (mei/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini