![]() |
Para jamaah haji bisa menjadi duta bagi Banyuwangi. Dengan berkumpulnya jamaah dari seluruh daerah di Indonesia, bahkan dari berbagai penjuru dunia, menjadi momen tepat untuk memperkenalkan Banyuwangi.
"Para jamaah, bisa menjadi duta untuk mengabarkan berbagai hal yang baik di Banyuwangi. Berikan jawaban yang memuaskan ketika ada jamaah dari daerah lain yang menanyakan tentang Banyuwangi," ujar Bupati Anas saat memberangkatkan CJH Kabupaten Banyuwangi.
Anas pun sebelumnya mendatangi bus para CJH. Anas melihat langsung fasilitas bus yang digunakan CJH dalam perjalanan ke Asrama Haji Surabaya. Tahun ini keberangkatan dan pemulangan CJH disediakan Pemkab Banyuwangi melalui dana APBD.
"Setiap sholat ataupun ketika berada di tempat-tempat mustajabah, kami memohon untuk kedamaian Indonesia pada umumnya dan kesejahteraan Banyuwangi pada khususnya," pinta Anas saat mengunjungi CJH yang akan berangkat.
Sementara Kepala Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi H. Slamet menyebutkan ada 1.271 CJH dari Banyuwangi. Terdiri dari 619 laki-laki dan 652 perempuan. Mereka tergabung dalam tiga kloter. Yaitu kloter nomer 35, 36 dan 37.
Jamaah haji termuda asal Banyuwangi disandang oleh Fandaratsani Tsaqif Ibrahim binti Sugeng yang berusia 20 tahun. Sedangkan yang tertua, adalah ibu Romlah binti mustam yang berumur 87 tahun. "Mereka nantinya akan tinggal Sektor 6, Raudlah Aziziyah. Sekitar empat kilometer dari Masjidil Haram," ungkapnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini