Pria Dibakar karena Dituduh Mencuri di Musala Tukang Reparasi Elektronik

Pria Dibakar karena Dituduh Mencuri di Musala Tukang Reparasi Elektronik

Ahmad Mustaqim - detikNews
Jumat, 04 Agu 2017 16:48 WIB
Foto: Siti Zubaidah/Ahmad Mustaqim
Bekasi - Pria yang dibakar karena dituduh mencuri amplifier Musala Al Hidayah, Babelan, Bekasi berprofesi sebagai tukang servis alat elektronik. Hal itu diceritakan oleh istrinya Siti Zubaidah (25) saat ditemui detikcom di kediamannya.

"Dia sehari-hari pekerjaannya jual beli ampli bekas. Sekalian ngerakit box-box salon. Itu bahan-bahannya tuh, ada triplek bekasnya," kata Zubaidah di kediamannya Kampung Jati RT/RW 04/05 Desa Cikarang Kota, Cikarang Utara, Bekasi, Kamis (3/8/2017).

Zubaidah sendiri saat ini sudah mempunyai satu anak laki-laki berusia empat tahun. Sang suami biasanya bekerja mencari salon atau amplifier bekas selepas zuhur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berangkat kerja abis dzuhur. Setiap hari berangkat siang, pulangnya jam 5 sore. Paling telat jam 6, nyari barang-barang ampli bekas nanti didandanin sama dia. Diservice terus dijual lagi," ujar Siti.

Terkait peristiwa yang terjadi pada Selasa (1/8) ini, berkembang isu yang begitu dramatis di media sosial. Ada pengguna Facebook yang menyebut korban yang dihajar sampai meninggal itu bukan pencuri, melainkan orang yang menunaikan salat di musala tersebut dan kebetulan membawa amplifier.

Sedangkan polisi menyatakan, berdasarkan keterangan dan alat bukti, korban memang diduga melakukan pencurian di musala Al-Hidayah, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Namun polisi tentu saja tetap mengecam dan mengusut tindakan main hakim sendiri, sekalipun itu dilakukan terhadap pencuri.

Kembali ke Zubaidah, menurut dia saat itu sang suami baru saja selesai solat sebelum dipukuli warga. Zubaidah yakin sang suami tidak mencuri.

"Jadi dia sebelumnya emang udah dapet barang, dia solat terus langsung ada yang liat bawa ampli, ya mungkin itu langsung diteriakin maling, langsung dihakimi warga," ujar Zubaidah yang tengah mengandung 6 bulan.

Dia mendapatkan kabar suaminya dikeroyok massa melalui media sosial. Baru kemudian dikabari oleh Polsek Babelan untuk diberikan penjelasan.

"Ya katanya suami saya nyuri ampli di mushala di daerah Babelan terus dihakimi, digebukin, terus dibakar hidup-hidup," ungkapnya. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads