"Dia sehari-hari pekerjaannya jual beli ampli bekas. Sekalian ngerakit box-box salon. Itu bahan-bahannya tuh, ada triplek bekasnya," kata Zubaidah di kediamannya Kampung Jati RT/RW 04/05 Desa Cikarang Kota, Cikarang Utara, Bekasi, Kamis (3/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait peristiwa yang terjadi pada Selasa (1/8) ini, berkembang isu yang begitu dramatis di media sosial. Ada pengguna Facebook yang menyebut korban yang dihajar sampai meninggal itu bukan pencuri, melainkan orang yang menunaikan salat di musala tersebut dan kebetulan membawa amplifier.
Kembali ke Zubaidah, menurut dia saat itu sang suami baru saja selesai solat sebelum dipukuli warga. Zubaidah yakin sang suami tidak mencuri.
"Jadi dia sebelumnya emang udah dapet barang, dia solat terus langsung ada yang liat bawa ampli, ya mungkin itu langsung diteriakin maling, langsung dihakimi warga," ujar Zubaidah yang tengah mengandung 6 bulan.
"Ya katanya suami saya nyuri ampli di mushala di daerah Babelan terus dihakimi, digebukin, terus dibakar hidup-hidup," ungkapnya. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini