Pernah Ada yang 'Nyasar', Bus Pengangkut Jemaah Kini Dilengkapi GPS

Madinah - Untuk kelancaran ibadah haji, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengoperasikan bus berbagai jenis. Terutama bus Salawat di Mekah, yang merupakan kendaraan antar-jemput jemaah dari pemondokan ke Masjidil Haram dan sebaliknya, serta bus antarkota rute Madinah-Mekah dan sebaliknya.

Di luar itu, ada bus bandara di Jeddah dan Madinah. Dari Jeddah, jemaah diangkut ke pemondokan di Mekah. Sedangkan dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah, jemaah dibawa ke pemondokan sekitar Masjid Nabawi.

Baca juga: Tahun ini, Ada Bus Salawat untuk Calhaj Indonesia di Madinah

"Khusus untuk bus antarkota dan Salawat di Mekah sudah dipasang GPS. Kami minta bus dilengkapi itu karena tahun-tahun sebelumnya pernah ada yang nyasar dan menimbulkan masalah. Dengan GPS, kami bisa mantau dari sini (kantor)," kata Kasi Transportasi Daerah Kerja (Daerah) Madinah Iskandar M Noor, Kamis (3/8/2017).

PPIH meminta syarikah (perusahaan bus di Arab Saudi) menyiapkan bus sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. "Tahun ini bus upgrade, paling tua keluaran tahun 2009. Bus ini dilengkapi AC dan toilet," kata Iskandar.

Ada 6 syarikah yang diorder. Mereka memiliki minimal 100 bus dengan spesifikasi tersebut.

Bus Madinah-Mekah akan mulai bergerak pada Sabtu (5/8) lusa. Jemaah Embarkasi Medan (MES 01), yang tiba paling awal di Madinah, akan jadi rombongan pertama yang didorong ke Mekah. Ada 9 bus yang disiapkan. Setelah itu, rombongan lain dari Madinah akan menyusul ke Mekah.

Jarak Madinah ke Mekah kurang-lebih 450 kilometer. Jarak ini ditempuh dalam waktu 7-8 jam. Total jemaah yang bergeser dari Madinah ke Mekah sebanyak 102 ribu. Mereka akan menjalani serangkaian prosesi haji di Padang Arafah, Muzdalifah, Mina, dan Masjidil Haram pada 9 Zulhijah atau akhir Agustus mendatang. (try/aan)