Sebanyak 18 bus kecil yang dinamakan 'salawat' itu siap digunakan untuk mengangkut jemaah. Bus-bus ini mulai beroperasi pada Jumat (4/8/2017) lusa. Jemaah yang menempati hotel dalam radius 600 meter hingga 1,2 kilometer dapat menikmati bus tersebut.
Hari ini, Rabu (2/8/2017), Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah, Amin Handoyo, dan petugas haji melakukan orientasi lokasi penjemputan sekaligus mengecek hotel terjauh dari Masjid Nabawi. Lokasi pertama yang dicek adalah pemberhentian bus yang berjarak kurang lebih 150 meter dari masjid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Model bus yang nanti digunakan sebagai penjemputan calhaj dari hotel ke Masjid Nabawi dan sebaliknya. (Tri-detikcom) |
Yang dicek berikutnya adalah check point yang kurang lebih berjarak kurang lebih 300 meter dari masjid. Check point ini bukan seperti halte pada umumnya tapi hanya ruang terbuka.
"Kan tidak boleh ada bangunan di titik ini jadi memang tak ada penanda seperti halte," kata Amin sambil menjelaskan akan ada petugas jaga di pemberhentian dan check point sebagai penanda.
Terakhir, tim mengecek hotel terjauh dari masjid. Secara fisik, hotel bintang tiga tersebut cukup memadai. Jumlah kamarnya 105 dan dapat menampung 475 orang. Masing-masing kamar dapat diisi 3-4 orang.
Amin dan timnya sempat menanyakan ruangan kamar yang tidak dingin. Menurut pihak hotel, AC memang belum dinyalakan. Air di kamar mandi juga tidak berfungsi. Ternyata 'saklar' khusus air terpusat dan belum dihidupkan.
"Kata pihak hotel, saat jemaah masuk hotel sudah aman," jelas Amin.
Bus serupa sudah lama difungsikan di Makkah, tempat jemaah berkumpul menjelang puncak haji. Sebab, di sana sebagian jemaah menempati hotel cukup jauh ke Masjidil Haram. Sebaliknya, di Madinah hanya sebagian kecil yang menempati hotel yang jauh dari Masjid Nabawi.
Sementara soal jumlah jemaah yang telah tiba di Tanah Suci, berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Terpadu (Siskohat) hari ini, lebih dari 30 ribu jemaah Indonesia telah berada di Madinah. Mereka menempati hotel-hotel berstandar minimal bintang 3 di sekitar Nabawi. Ada juga yang menempati hotel bintang 5
Kadaker Madinah, Amin Handoyo, mengecek kamar di hotel terjauh dari Masjid Nabawi (Tri-detikcom) |












































Model bus yang nanti digunakan sebagai penjemputan calhaj dari hotel ke Masjid Nabawi dan sebaliknya. (Tri-detikcom)
Kadaker Madinah, Amin Handoyo, mengecek kamar di hotel terjauh dari Masjid Nabawi (Tri-detikcom)