Nyasar, Habiburokhman: Simpang Semanggi Katrok, Apa Hebatnya Ahok?

Nyasar, Habiburokhman: Simpang Semanggi Katrok, Apa Hebatnya Ahok?

Rina Atriana - detikNews
Kamis, 03 Agu 2017 12:25 WIB
Habiburokhman (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Pembina Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) Habiburokhman mengkritik Simpang Susun Semanggi yang membuatnya nyasar. Menurutnya, simpang susun tersebut katrok dan terlalu sederhana.

"Cuma tambah bundaran saja itu, katrok-lah kalau bahasa saya. Terlalu sederhana, memang nggak ada apa-apanya," kata Habiburokhman saat dihubungi detikcom, Kamis (3/8/2017).


Habiburokhman hendak ke Bundaran HI dari arah Slipi pada Rabu (2/8) siang kemarin. Namun dia justru nyasar ke arah Blok M. Ia menilai simpang susun tersebut tak sehebat yang didengung-dengungkan oleh banyak orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Jelek, nggak sehebat sebagaimana didengungkan oleh orang-orang yang lebay. Bayangan saya jembatannya sih bagus, rekayasa lalinnya bagus, sehingga orang nggak mengalami nasib kayak saya," ujar Kepala Bidang Advokat DPP Partai Gerindra itu.

[Gambas:Video 20detik]

Nyasar, Habiburokhman: Simpang Semanggi Katrok, Apa Hebatnya Ahok?Melintasi Simpang Susun Semanggi (Dewi Irmasari/detikcom)
Habiburokhman lantas menyinggung penggagas pembangunan simpang susun tersebut. Ia menyinggung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang disebutnya selaku penggagas, tak ada apa-apanya.

"Penggagasnya juga nggak ada apa-apanya. Ahok itu nggak ada apa-apanya. Terlalu glorified, dibesar-besarkan. Padahal biasa saja. Penggagasnya juga biasa-biasa saja. Apa hebatnya si Ahok itu," tutur Habiburokhman.


Menurut Habiburokhman, teknologinya terlalu sederhana dan 'hanya' menumpang Simpang Semanggi yang sudah ada.

"Teknologinya biasa saja. Itu kan cuma numpang di atas Simpang Semanggi yang sudah ada," tutur Habiburokhman.

"Wajar banyak orang salah. Saya lihat banyak orang mundur. Belum tahu. Nanti kan banyak orang lewat tuh dari luar negeri. Namanya Jakarta kan bukan orang Jakarta saja," imbuhnya. (rna/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads