Penertiban di Taman BMW Tanpa Perlawanan Warga

Penertiban di Taman BMW Tanpa Perlawanan Warga

Akhmad Mustaqim - detikNews
Selasa, 01 Agu 2017 09:20 WIB
300 Bangunan liar di Taman BMW rata dengan tanah, Foto: Akhmad Mustaqim/ detikcom
Jakarta - Penertiban di Taman Bersih, Manusiawi dan Berwibawa (BMW) berlangsung lancar. Warga dengan sukarela memindahkan barang-barang mereka.


Ada 300 bangunan liar di Taman BMW yang diratakan dengan tanah mulai pukul 07.00 WIB. Lima alat berat membongkar bangunan-bangunan yang berdiri di atas lahan yang bakal dijadikan Stadion BMW itu. Warga tampak tidak melakukan perlawanan. Mereka sibuk menyelamatkan barang-barang miliknya dan tampak termenung menyaksikan bangunan mereka dibongkar. Mereka juga menyewa mobil untuk mengangkut barang-barang miliknya.

Warga di Taman BMW terlihat menatapi bangunan rumah mereka yang ditertibkan.Warga di Taman BMW terlihat menatapi bangunan rumah mereka yang ditertibkan. Foto: Akhmad Mustaqim/ detikcom


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Saya dikasih tahu tengah malam. Bangunan ini harus disterilkan, ini perintah Kapolri. Suami saya kerja di sini. Coba kalau diberitahukan sebelumnya saya bisa sewa kontrakan kan cari kontrakan susah. Kalau sudah begini mau diapain lagi. Kami juga tidak ada perlawanan," ungkap seorang warga, Linda, di lokasi penertiban, Taman BMW, Jalan Sunter Agung, Sunter, Jakarta Utara, Selasa (1/8/2017).

Warga tidak melawan, tetapi menyesalkan pemberitahuan penertiban yang mereka terima baru semalam.Warga tidak melawan, tetapi menyesalkan pemberitahuan penertiban yang mereka terima baru semalam. Foto: Akhmad Mustaqim/ detikcom


Asmi juga menyampaikan hal yang sama. "Saya dikasih tahunya pukul 23.30 WIB, saya kan punya bayi jadinya terganggu. Memang sih kami salah. Kami kalau digusur juga nurut tetapi kalau digusur dengan baik-baik kan lebih enak.



Sementara Neng menceritakan penertiban ini sudah diberitahukan sejak puasa Ramadan. Namun tidak jadi. Ia juga telah ikhlas digusur.
"Iya sempat seminggu sebelum puasa sempat diberitahu akan ada penggusuran tatapi nggak jadi. Kalau mau digusur sebelum puasa. Kalau habis lebaran gini uang habis, utangnya banyak," curhat Neng yang akan mengungsi ke rumah keluarganya itu.


Warga yang menghuni bangunan liar mayoritas bekerja sebagai pengepul sampah, sopir truk dan membuka warung makan. "Kami tahu salah tetapi seharusnya pemberitahuan jangan malam-malam," kata Arifin, penjual pecel ayam dan lele yang berniat pindah ke Klender ini.

Wali Kota Jakarta Utara, Husein Murad, sebelumnya mengatakan ada 300 bangunan liar yang ditertibkan. Pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada penghuni bangunan liar sebelum aksi ini.

(aan/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads