Ada 300 bangunan liar di Taman BMW yang diratakan dengan tanah mulai pukul 07.00 WIB. Lima alat berat membongkar bangunan-bangunan yang berdiri di atas lahan yang bakal dijadikan Stadion BMW itu. Warga tampak tidak melakukan perlawanan. Mereka sibuk menyelamatkan barang-barang miliknya dan tampak termenung menyaksikan bangunan mereka dibongkar. Mereka juga menyewa mobil untuk mengangkut barang-barang miliknya.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ratusan Bangunan Liar di Taman BMW Dibongkar |
"Saya dikasih tahu tengah malam. Bangunan ini harus disterilkan, ini perintah Kapolri. Suami saya kerja di sini. Coba kalau diberitahukan sebelumnya saya bisa sewa kontrakan kan cari kontrakan susah. Kalau sudah begini mau diapain lagi. Kami juga tidak ada perlawanan," ungkap seorang warga, Linda, di lokasi penertiban, Taman BMW, Jalan Sunter Agung, Sunter, Jakarta Utara, Selasa (1/8/2017).
![]() |
Asmi juga menyampaikan hal yang sama. "Saya dikasih tahunya pukul 23.30 WIB, saya kan punya bayi jadinya terganggu. Memang sih kami salah. Kami kalau digusur juga nurut tetapi kalau digusur dengan baik-baik kan lebih enak.
Sementara Neng menceritakan penertiban ini sudah diberitahukan sejak puasa Ramadan. Namun tidak jadi. Ia juga telah ikhlas digusur.
"Iya sempat seminggu sebelum puasa sempat diberitahu akan ada penggusuran tatapi nggak jadi. Kalau mau digusur sebelum puasa. Kalau habis lebaran gini uang habis, utangnya banyak," curhat Neng yang akan mengungsi ke rumah keluarganya itu.
Warga yang menghuni bangunan liar mayoritas bekerja sebagai pengepul sampah, sopir truk dan membuka warung makan. "Kami tahu salah tetapi seharusnya pemberitahuan jangan malam-malam," kata Arifin, penjual pecel ayam dan lele yang berniat pindah ke Klender ini.
Wali Kota Jakarta Utara, Husein Murad, sebelumnya mengatakan ada 300 bangunan liar yang ditertibkan. Pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada penghuni bangunan liar sebelum aksi ini.
(aan/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini