Asa Ketiga Khofifah di Pilgub Jatim 2018

Asa Ketiga Khofifah di Pilgub Jatim 2018

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Senin, 31 Jul 2017 17:34 WIB
Asa Ketiga Khofifah di Pilgub Jatim 2018
Foto: Rachman Haryanto/detikcom
Jakarta - Meski tak menyatakan secara resmi, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengisyaratkan akan kembali mendaftarkan diri untuk maju dalam Pilgub Jatim 2018. Artinya, ini 'asa' ketiga Khofifah dalam pertarungan memperebutkan kursi Jatim-1.

Khofifah sebelumnya telah dua kali terjun di arena Pilgub Jawa Timur. Dua pemilihan tersebut dilalui Khofifah dengan kegagalan. Tak patah semangat, Khofifah memberi kode akan kembali mengikuti Pilgub Jatim pada 2018.

Saat berbincang dengan detikcom, Senin (31/7/2019), Khofifah ditanya, "Apakah akan mundur dari kursi menteri apabila resmi maju di Pilgub Jatim 2018?" Khofifah menjawab, "Itu nanti sebelum pendaftaran ke KPUD, regulasinya seperti itu." Jawaban Khofifah merupakan sinyal bagi masyarakat Jatim bahwa dia akan maju mencalonkan diri menjadi Gubernur Jatim 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah Khofifah tersebut bukannya tak mendapat pertentangan. Malah sangat ditentang. PKB, yang berkukuh ingin memajukan Wagub Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul), terang-terangan tak mau Khofifah maju karena dianggap akan memecah suara NU. Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bahkan telah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo untuk melarang niat tersebut.

"Saya sudah sampaikan ke Presiden bahwa ini (Jatim) satu-satunya provinsi yang NU (Nahdlatul Ulama)-nya sangat kuat. Hanya Jawa Timur. Kalau bisa Bu Khofifah tidak usah (ikut Pilgub lagi). Diizinkanlah jadi menteri saja," ujar Cak Imin.

Ketua Desk Pilkada DPP PKB Daniel Johan juga menyoroti niat Khofifah itu. Menurut Daniel, lebih baik Khofifah fokus berkarier sebagai menteri.

"Apa nggak lebih berkah bila Mbak Khofifah fokus menjalankan amanah sebagai Mensos yang sudah baik itu?" ucap Daniel.

Meski ditentang PKB, Khofifah juga mendapat dukungan, baik dari parpol maupun masyarakat. Di sejumlah daerah, seperti di Sumenep, Pamekasan, dan Bojonegoro, dari spanduk hingga baliho, dukungan untuk Khofifah bertebaran. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pun mengatakan niat Khofifah tidak boleh dilarang-larang.

"Jika ada kader NU yang punya potensi, tak perlu dilarang-larang. Artinya, inilah keindahan demokrasi di Jatim dan tidak bisa dipaksakan hanya satu cagub dari NU," tutur Wasekjen PPP Achmad Baidowi.

Jika nanti jadi turun gelanggang dan bertarung dengan Gus Ipul, Khofifah siap. Hanya satu pilihan baginya di Pilgub Jatim 2018, bertarung sebagai calon gubernur.

"Ya iyalah, aku dulu 2 kali juga maju cagub," ungkap Khofifah saat ditanya tentang opsi menjadi wakil Gus Ipul. (gbr/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads