PDIP Buka Pendaftaran Pilgub Jateng, Apa Kabar Ganjar Pranowo?

Pilgub Jateng 2018

PDIP Buka Pendaftaran Pilgub Jateng, Apa Kabar Ganjar Pranowo?

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Senin, 31 Jul 2017 12:50 WIB
PDIP Buka Pendaftaran Pilgub Jateng, Apa Kabar Ganjar Pranowo?
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membuka pendaftaran bagi pihak yang ingin maju di Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018. Lantas, bagaimana nasib Ganjar Pranowo yang saat ini menjabat gubernur Jateng dan juga kader PDIP?

Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menyebut tahapan pendaftaran Pilgub Jateng yang dilakukan partainya merupakan hal yang wajar. Semua partai diyakininya pasti akan melakukan proses tersebut. Tak hanya di Jateng, Pilkada di daerah lain pun PDIP membuka pendaftaran.

"Di manapun selalu tetap dibuka. Justru kalau tidak dibuka untuk orang lain artinya partai menutup diri terhadap potensi-potensi, talenta-talenta kepemimpinan yang ada. Nggak pernah terjadi nggak dibuka, pasti selalu dibuka," ujar Hendarawan dalam perbincangan, Senin (31/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembukaan pendaftaran bakal calon gubernur Jateng pun menurut Hendarawan merupakan hal yang sangat wajar. Ini demi menghindari praktik nepotisme di dalam partai.

"Sangat wajar. Kalau tertutup malah tidak wajar, dipikir partai membiarkan oligarki ya, membiarkan nepotisme, nggak boleh begitu," ucapnya.

Meski membuka pendaftaran bagi pihak luar partai untuk maju di Pilgub Jateng, Hendrawan menyebut PDIP kemungkinan kembali mengusung Ganjar untuk maju di 2018. Namun, sekali lagi dia menegaskan partainya akan mengedepankan proses yang terukur sebelum mengusung calon di Pilgub Jateng. Tahapan-tahapan tersebut berlaku juga bagi Ganjar. Tak ada perlakuan istimewa untuk Ganjar.

"Kemungkinan selalu ada, apalagi incumbent, peluang itu selalu ada. Kalau membuka seperti itu artinya kita fair terhadap calon-calon baru. Prosesnya sama, penjaringan, penyaringan, pertimbangan mendalam, survei. Tapi kewenangan kan akhirnya pada wilayah ketua umum (Megawati Soekarnoputri)," jelas Hendrawan.

"Saya yakin Pak Ganjar pun tak mau diperlakukan istimewa. Bahwa informasi tentang Pak Ganjar lebih banyak dibanding informasi yang lain, itu wajar saja. Bahwa Pak Ganjar sudah mengenal kami lebih banyak atau kami mengenal Pak Ganjar lebih banyak, ya wajar saja," pungkasnya. (gbr/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads