Pantauan detikcom di Stasiun Tebet, Senin (24/7/2017), penumpang kereta yang hendak berpindah peron atau keluar dari peron diharuskan melewati underpass. Mereka tidak bisa melintasi rel lagi.
![]() |
Underpass ini ada di ujung peron. Ornamen batu bata menghiasi dinding underpass. Ada pegangan di sisi kiri underpass serta di tangganya. Selain itu, kipas angin menempel di sudut atas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ali Rohman, seorang karyawan swasta, mengapresiasi kehadiran underpass di Stasiun Tebet ini. Ali merasa lebih aman menyeberang peron melalui underpass.
"Lebih aman dan lebih cepat buat nyebrang karena nggak perlu nunggu kereta lewat baru bisa nyeberang. Tapi, kalau bisa, dikasih exhaust sih biar nggak pengap di dalam," tutur Ali.
![]() |
Komentar serupa diungkapkan oleh Dewi. Menurutnya, underpass ini sudah cukup baik, namun Dewi menyayangkan tidak adanya tempat sampah di sepanjang lorong underpass.
"Agak jauh sih (menyeberang lewat underpass), muter, tapi lebih aman. Sejauh ini sudah bagus, kurangnya cuma satu, aku nggak lihat ada tempat sampah, ya," ujarnya.
![]() |
Berbeda dengan Ali dan Dewi, seorang penumpang bernama Yuli merasa kesulitan dengan adanya underpass ini. Menurut Yuli, tangga yang ada di dalam lorong underpass cukup menyulitkan, terutama bagi para orang tua. Yuli menyarankan supaya underpass ini menggunakan eskalator supaya tidak melelahkan.
"Menyulitkan, capek sih. Kalau pakai eskalator sih nggak apa-apa, kasihan yang orang tua," ucap Yuli. (imk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini