Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pengembangan bandara menjadi salah satu kunci mendorong kemajuan daerah. Pemkab Banyuwangi mendukung apapun keputusan pemerintah pusat terkait pengembangan Bandara di Banyuwangi ini. Selama ini, bandara tersebut dikelola Unit Pelayanan Bandar Udara (UPBU) Kementerian Perhubungan dan direncanakan akan dikelola AP II.
"Bandara sangat bergantung ke pemerintah pusat. Hampir seluruhnya adalah kewenangan pemerintah pusat. Jadi kami dalam posisi mendukung apapun keputusan pemerintah pusat soal pengembangan bandara Banyuwangi ke depannya," ujar Bupati Anas kepada detikcom, Jumat (14/7/2017).
Saat ini tiga pihak, yaitu Kemenhub, AP II dan Pemkab Banyuwangi terus berkoordinasi. Saat ini telah dilakukan inventarisasi fasilitas apa saja yang perlu ditambah di bandara. "Koordinasi dilakukan untuk menyiapkan pola kerjasama dalam pengelolaan Bandara. Selanjutnya hasilnya akan diserahkan ke Kemenhub," kata Anas.
"Dari laporan itu juga, akan diketahui bagaimana pola kerjasama yang bisa dilakukan dengan Angkasa Pura II," tambah Anas.
Anas menambahkan, strategi pengelolaan Bandara Banyuwangi nantinya berbeda dengan bandara lainnya. Konsep Green Airport yang dicanangkan Banyuwangi menjadi unggulan dalam pola pengembangan bandara.
"Pengelolaan Bandara Banyuwangi nantinya akan berbeda dengan bandara lainnya. Karena Banyuwangi ini bandaranya sangat spesifik, peran pemerintah daerah juga menonjol. Jadi akan dipikirkan polanya," ujarnya.
Dia optimistis, dengan sinergi para pihak itu, bandara Banyuwangi bisa terus berkembang, bahkan bisa menjadi penyangga utama Bandara Ngurah Rai, Bali.
"Jadi nanti saling dukung di antara para pemangku kepentingan tersebut. Kami yakin bisa makin pesat kemajuannya," kata dia.
Bandara Banyuwangi sendiri mulai beroperasi 2010. Sejak 2014, pemerintah daerah mengembangkan terminal baru berkonsep hijau pertama di Indonesia dengan dana APBD Banyuwangi dan Pemprov Jatim.
Jumlah penumpang di bandara tersebut terus melonjak. Pada 2011, jumlah penumpang baru 7.826 orang per tahun, lalu melonjak hingga 1.339 persen menjadi 112.661 orang pada 2016.
Saat ini, frekuensi penerbangan di bandara tersebut adalah empat kali sehari, yaitu rute Surabaya-Banyuwangi tiga kali per hari dan rute Jakarta-Banyuwangi sekali per hari. Maskapai yang melayani rute ini adalah Garuda Indonesia, Wings Air dan NAM Air. (fat/fat)