Oleh karena itu, Risma pada 2017 memfokuskan pembangunan di bidang infrastruktur untuk menunjang perekonomiandan investasi di Surabaya. Kata dia, investasi properti di Kota Pahlawan saat ini lebih bagus dibandingkan kota besar lainnya di Pulau Jawa.
"Saya terus terang ini lagi nguber, kan lagi boomingnya properti, Surabaya pertumbuhannya di atas Jakarta, Bandung dan Semarang. Saya ngejar itu, moment itu harus saya ambil," kata Risma usai meninjau lokasi proyek underpass satelit, Selasa (4/7/2017).
Risma pun mengungkapkan alasannya menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu prioritasnya pada 2017 agar investasi properti terus meningkat. "Insfratruksutr jalan kemudian banjir harus segera mungkin, supaya properti di Surabaya bagus trennya," ungkap Risma.
Selain itu lanjut Risma, pembangunan infrastruktur seperti proyek underpass untuk mengurai kepadatan di kawasan Mayjend Sungkono-Kupang Indah-HR Muhammad dipercepat pembangunannya agar perekonomian di Surabaya bisa meningkat.
"Surabaya barat nanti pasti akan lebih cepat pertumbuhannya. Yang pasti dampak propertinya," ujar Risma yang pernah menjabat sebagai Kepala Bappeko dan Kepala DKP Surabaya ini.
Ia juga menyampaikan alasan lain percepatan proyek pembangunan underpass Satelit yakni adanya usaha fashion dengan brand luar negeri dengan omzet tertinggi di Asia Pasifik, usahanya ada di kawasan Surabaya Barat.
"Ada salah satu produk, fashion dari luar itu tertinggi omsetnya, itu tertinggi di ASIA Pasifik dan itu ada di Surabaya barat. Ini kalau trager jadi, maka surabaya barat akan berkembang pesat," pungkas Risma. (ze/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini