Julukan Tim Kaypang ini yang memberi nama langsung oleh Kepala Satuan POlisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya, Irvan Widyanto. Irvan mengaku tidak memiliki alasan spesial saat memberi julukan tim khusus itu. Namun, ia mengaku sempat mendengar ada serial yang sempat populeryang menggambarkan Partai pengemis atau Kay Pang.
"Ya biar mudah diingat saja, tidak ada maksut lain," jawab Irvan saat dikejar alasan penamaam timnya yang unik itu, Kamis (29/6/2017).
![]() |
Irvan memang dikenal memiliki selera humor yang tinggi. Tidak hanya Kaypang yang mengundang pertanyaan. Tim lain seperti Odong-Odong, Undur-undur, Kung Fu Panda hingga Tim Asuhan Rembulan, Pinky Trail membuat tersenyum yang mendengarnya.
Namun, Irvan sedikit membocorkan motif di balik pemberian nama yang unik atau lucu kepada tim-tim yang satu sama lain memiliki tugas berbeda itu.
"Saya jelaskan, tapi jangan dibocorkan ya," kata Irvan bercanda.
"Sebenarnya alasan saya memberi nama yang unik itu agar warga tidak alergi kepada Satpol. Saya ingin mengubah citra bahwa Satpol tidak identik dengan penggusuran. Dan kami senang, pandangan warga sudah berubah karena kami di lapangan sekarang mengedepankan penertiban yang humanis dan persuasif," jelas Irvan.
Tim Kaypang dibentuk pada Tahun 2013. Saat itu sebanyak 15 anggota Satpol yang terdiri 6 perempuan dan sisanya laki-laki yang terpilih menjadi bagian dari tim khusus pembersihan gelandangan, pengemis, anak jalanan, pengamen hingga orang gila.
![]() |
Anggota yang terpilih dalam Tim Kaypang, mendapatkan pelatihan tentang cara menangani penertiban sasaran. Tim Kaypang pun dibagi dalam tiga regu. Masing-masing regu berisikan 5 petugas.
Tim Kaypang ini juga bisa dikatakan sebagai kepanjangan tangan Wali Kota Tri Rismaharini. Sebab sering kali, wali kota yang keliling Surabaya mendapati pengemis ataupun orang gila yang berkeliaran di jalanan.
"Melalui HT (handy talkie), Bu Risma menginformasikan keberadaan pengemis atau yang lain. Tim Kaypang lantas bergerak untuk menertibkan," kata Irvan.
Pengemis dan sebagainya yang terjaring razia lantas didata dan dikirim ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) yang dikelola Dinas Sosial. Di Liponsos, mereka akan dibina dan dirawat. (ugik/ugik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini