Salam, warga RT 05 Bukit Duri, Jaksel, yang lebih dahulu terkena penggusuran menceritakan kehidupannya usai dipindahkan ke Rusun Rawa Bebek. Dia mengaku sulit mencari nafkah di sana.
"Sudah kena abis rumah saya mah. Saya udah ampir 8 bulan (sejak digusur)," kata Salam membuka ceritanya di Jl Bukit Duri, Jaksel, Senin (26/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya cari uang di sini. Di sono nggak bisa nyari uang, kayak orang stres, duduk aja. Saya nyalo penumpang, mikrolet ini," sebut Salam.
Sambil sesekali mengarahkan penumpang untuk naik mikrolet, Salam melanjutkan ceritanya. Ada juga sisi enak tinggal di rusun, salah satunya soal kendaraan berpergian.
"Kalau rusun kendaraan naik TransJakarta. Pulang nggak bayar, perginya nggak bayar. Bener itu bagus, tapi usahanya ini yang bingung," ucap Salam.
Dia mengakui Pemprov DKI memang membantu warga rusun berusaha dengan memberikan keterampilan dan modal usaha. Namun, itu dirasa kurang tepat karena sepinya pergerakan ekonomi di rusun.
"Ada emang (bantuan usaha), cuma sepi. Dagang, rukonya, ada semua. Saya nggak ngambil, (bayar) bulanan (rusun) aja saya mikir," jelasnya.
Salam mengaku biaya yang dipatok pengelola rusun, yakni Rp 275 ribu untuk penghuni lantai 2 terlalu berat baginya. Dia yang mempunyai 10 anak ini bingung soal biaya hidup, seperti makan hingga tagihan listrik.
"Air bayar, air PAM. Saya kemarin bayar, belum bisa bayar sih, Rp 159 ribu. Bayarnya perbulan atau gimana saya nggak tau deh," keluhnya.
Dia mengaku setiap hari, pada waktu subuh, berangkat ke Bukit Duri untuk menjadi calo. Ia mengatakan cukup fisiknya mengalami kesulitan karena tinggal di lantai 2 rusun.
"Macem saya nih, lantai 2. Ngos-ngosan," ujarnya yang setiap hari membawa tongkat untuk berpergian.
Sementara itu, warga lainnya yang tak mau disebut nama, mengungkapkan hal sama soal kesulitan mencari nafkah di sejak tinggal di rusun. Pria ini berprofesi sebagai driver ojek online.
"Dulu kita punya rumah nggak bayar, ke Rawa Bebek bayar, apa nggak pusing. Air, listrik, harus bayar, listriknya mahal lagi, 1300," cetus warga itu. (gbr/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini