Djarot dan Ahok bertemu pada Sabtu, 17 Juni 2017. Djarot bercerita Ahok dalam kondisi sehat selama masa penahanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djarot juga berdiskusi dengan Ahok tentang perkembangan program-program di Ibu Kota yang telah dikerjakan. "Ya diskusi biasa ya. Pertama, kita tanya bagaimana kesehatan Pak Ahok, ya alhamdulillah sehat beliau, sehat ya, berisi karena olahraga ya. Jadi baiklah," ucapnya.
Salah satu yang dipesan Ahok secara khusus dalam pertemuan itu adalah pembangunan masjid di Kalijodo. Karena pesan khusus ini, Djarot menilai Ahok masih sangat memperhatikan program-program kerja Pemprov DKI Jakarta.
"Oh iya ya (masih memperhatikan program), karena waktu itu yang meletakkan batu pertama kan Pak Ahok setelah peresmian Kalijodo, baru kita bangun Masjid Al-Mubarokah. Ya ditanya bagaimana masjid saya bilang 'alhamdulillah sudah saya urus, sudah termasuk ke Badan Wakaf'. Itu kan masuk Badan Wakaf, selesai, dan sekarang lagi proses," tutur Djarot seraya menirukan perbincangannya bersama Ahok.
"Saya sampaikan ya Oktober-lah kami resmikan," katanya.
Selain itu, Ahok menanyakan soal Jakgrosir dan control atmosphere storage. Djarot maklum dengan pertanyaan-pertanyaan ini karena Ahok disebutnya memang tidak mengikuti berita di media.
"Karena dia kan nggak ngikutin berita, (Ahok mengatakan) 'Waduh, saya nggak ngikutin berita'. Kalau untuk cash-nya sudah kami resmiin, tinggal Jakgrosir," kata Djarot seraya tersenyum.
Kemudian, lanjutnya, Ahok juga menanyakan tentang perkembangan Koridor 13 TransJakarta rute Ciledug-Tendean, proyek Simpang Susun Semanggi, hingga APBD.
Dalam perbincangannya, Ahok meminta Djarot 'ngebut' di beberapa proyek strategis tersebut. "Termasuk Simpang Susun Semanggi ditanyain, terus koridor 13, ya itu juga ditanyakan. Kemudian tentang proses APBD seperti apa ya, biasa ngobrol," ujar Djarot. (aan/imk)