"Sangat harmonis. Semua, saya harmonis. Dengan Pak Ahok saya harmonis, Pak Djarot saya harmonis. Beda-beda persoalan itu kan persoalan substansi saja," ujar Lulung di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2017).
Lulung juga yakin Djarot bisa bekerja meski tak didampingi wakil gubernur. Menurut dia, jabatan pemerintahan DKI Jakarta bersifat kolektif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya pekerjaan pemerintah itu kan pekerjaan yang sangat kolektif, dan pekerjaan pemerintah daerah itu kan ada dua, menurut peraturan pemerintah nomor 16 tahun 2010 dan UU No 29 tahun 2007, dan UU 32 tahun 2014. Nah ini kan pemerintah, DPRD dan pemprov. Kemudian kita yakin bahwa ini akan berjalan dengan baik," ungkap Lulung.
Lulung merupakan sosok yang cukup frontal ketika ada perdebatan antara DPRD DKI dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Lulung yang merupakan politikus PPP ini juga pernah berdebat dengan Ahok dalam kasus pengadaan UPS.
Kini Lulung yakin Djarot bisa menyelesaikan program yang telah direncanakan baik oleh Ahok atau pun Joko Widodo (Jokowi), mantan Gubernur DKI yang kini menjadi Presiden RI. Dalam 5 tahun ini, DKI memang dipimpin oleh 3 gubernur berbeda secara bergantian.
"Kita yakin, kita bersama-sama bisa menjalankan sisa masa bakti gubernur 2012-2017. Dan terakhir ini adalah RPJMD 5 tahun hampir selesai dari Pak Jokowi, Pak ahok dan Pak Djarot hari ini," tuturnya.
"Dan ini dilakukan dengan RKPJ, RKPD setengah tahun, rencana kerja provinsi daerah. Tentunya ini adalah konsep dasar dari RPJMD 5 tahun yang lalu," imbuh Lulung.
Seperti diketahui, Djarot pagi tadi dilantik Presiden Jokowi sebagai gubernur DKI menggantikan Ahok. 5 bulan sebelum masa jabatannya habis, Ahok mengundurkan diri dari kursi DKI 1 karena harus menjalani masa tahanan selama 2 tahun menyusul vonis untuknya dalam kasus penodaan agama. (bag/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini