Menanti Gebrakan Djarot Selama 4 Bulan Jadi Gubernur DKI

Menanti Gebrakan Djarot Selama 4 Bulan Jadi Gubernur DKI

Elza Astari Retaduari - detikNews
Kamis, 15 Jun 2017 13:17 WIB
Presiden Jokowi melantik Djarot sebagai Gubernur DKI. (Bagus Prihantoro/detikcom)
Jakarta - Djarot Saiful Hidayat resmi menjadi Gubernur DKI menggantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mundur karena harus menjalani masa penahanan. Djarot hanya memiliki kurang-lebih 4 bulan sampai masa kerjanya habis Oktober nanti.

Sebelum dilantik menjadi Gubernur DKI oleh Presiden Joko Widodo pagi ini, Kamis (15/6/2017), Djarot diangkat menjadi Plt Gubernur DKI setelah Ahok resmi ditahan. Penyerahan surat penugasan oleh Mendagri Tjahjo Kumolo dilakukan pada hari yang sama saat Ahok divonis 2 tahun penjara, Selasa (9/5).

Penyerahan tugas itu dilakukan di Balai Kota DKI. Tak tampak senyum di wajah Djarot meski posisinya naik dari jabatan Wagub. Kesedihan terlihat jelas dari wajah Djarot menyusul penahanan Ahok.

[Gambas:Video 20detik]


Pada hari perdananya menggantikan Ahok, Rabu (10/5), Djarot tampak menangis di hadapan pendukungnya dan Ahok di Balai Kota DKI. Hari itu, di Balai Kota digelar aksi simpatik yang digadang oleh musisi Addie MS sebagai bentuk dukungan untuk Ahok. Ribuan warga menyanyikan lagu nasional dengan lantang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Djarot berjanji akan tetap menjalankan rutinitas Ahok yang mendengarkan keluhan warga sebelum masuk ke kantornya. Namun Djarot menerapkan sistem baru dengan cara cluster. Selain demi suasana yang lebih tertib, ia mengakui cara cluster memudahkannya menangani masalah warga. Djarot mengaku bisa lebih berkonsentrasi karena tidak menerima aduan dari segala permasalahan sekaligus.

"Kita gunakan per bidang yang selama ini banyak masuk ke DKI yang selama ini ditangani Pak Ahok, sehingga dengan cara seperti ini bisa lebih tertib, lebih enak, dan kami juga bisa berkonsentrasi, saya tentunya, tidak campur-campur," ungkap Djarot, Jumat (12/5).

Meski Djarot harus memimpin DKI sendiri, ia mengaku tak seorang diri. Beberapa kali dia datang untuk menjenguk Ahok sekaligus untuk berdiskusi. Ahok berpesan kepada Djarot untuk meningkatkan pelayanan kepada warga. Itulah yang dilakukannya sejak menjabat Plt Gubernur.

"(Ahok) pesan supaya pelayanan yang kita kerjakan selama ini harus tetap baik, bisa meningkat. Itu saja," ujar Djarot, Selasa (9/5).

Ada beberapa hal yang menjadi prioritas Djarot dalam tugasnya sejak menggantikan Ahok. Salah satu yang menjadi perhatian Djarot adalah masalah rusun. Dia mengatakan segera menyiapkan rusun dengan sistem undi bagi warga yang tidak mampu.

Djarot saat tinjau rusun pasar rumbutDjarot saat meninjau Rusun Pasar Rumput. (Nathania/detikcom)

"Tadi disampaikan ini sudah didata rusun-rusun yang masih kosong dan kan ada pengaduan mereka belum dapat rusun nanti akan segera kami urus dan mereka yang berhak akan diundi secara transparan," kata Djarot di hari yang sama.

Djarot merealisasi pesan Ahok agar memindahkan warga ke rusun. Sedikitnya 1.600 unit di 6 rusun akan diundi Djarot untuk warga Jakarta. Rusun yang kosong ada di Semper, Cakung Barat, Marunda, Rawa Bebek, KS Tubun, dan Jalan Bekasi Km 2.

Fokus kedua yang menjadi perhatian Djarot adalah penyelesaian proyek-proyek strategis yang telah direncanakan sebelumnya. Djarot memastikan peresmian koridor 13 TransJakarta dan proyek Simpang Susun Semanggi tetap sesuai target. Koridor TransJ direncanakan diresmikan pada peringatan HUT Jakarta pada 22 Juni mendatang.


"Masih ada beberapa infrastruktur katanya yang masih belum siap tapi tetap diuji coba dan diusahakan tanggal 22 tetap di-launching," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (12/6).

Sementara itu, Simpang Susun Semanggi ditargetkan diresmikan pada 17 Agustus 2017 oleh Presiden Joko Widodo. Sebelum dibuka, akan ada uji coba di Simpang Susun Semanggi pada Juli nanti. Ini sekaligus pembukaan jalur (open traffic).

"Permanennya itu nanti bulan 17 Agustus, karena yang meresmikan direncanakan Presiden," sebut Djarot, (8/6).


Djarot juga berfokus pada stabilisasi harga untuk antisipasi puasa dan Lebaran. Dia tidak menginginkan ada lonjakan harga pangan. Program prioritas Djarot pun termasuk dengan Jak Grosir dan Jak Mart.

"Jak Grosir, kemudian Simpang Susun Semanggi itu harus selesai, kemudian koridor 13 sudah selesai," terang Djarot, Rabu (7/6).

Peresmian Jak Mart sendiri dilakukan pada Jumat (19/5) di Pasar Rawa Bening, Jakarta Timur. Djarot menyatakan Jak Mart adalah bentuk kehadiran pemerintah untuk menstabilkan harga di Jakarta.

Jak Mart bukan hanya akan dibuka di tempat perbelanjaan saja. Jak Mart juga akan dibuka di permukiman padat penduduk dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dengan manajemen tetap di bawah PD Pasar Jaya. Hal tersebut agar pemerintah bisa menjaga harga supaya tidak terjadi permainan harga di masyarakat.


Selain Jak Mart, Djarot juga ingin agar PD Pasar Jaya segera meresmikan Jak Grosir di Pasar Induk Kramat Jati. "Jak Mart ini bisa masuk ke kampung dan RPTRA. Di bawah manajemen PD Pasar Jaya. Jadi yang besar-besar (pedagang) nggak bisa naik-turunin harga semaunya," ucap dia.

Selain itu, renovasi pasar dan sarana kesehatan puskesmas menjadi salah satu program prioritas Djarot. Pada Rabu (24/5), Djarot meresmikan pembangunan puskesmas dan RSUD kelas D di Petojo, Jakarta Pusat. Peresmian ini, menurutnya, menjadi bukti bukti gencarnya pembangunan pada masa kepemimpinannya bersama Ahok.

"Selama 4 tahun memimpin Jakarta, Pak Ahok dulu menjadi wakil gubernur. Baru 2 tahun jadi gubernur. Sebentar sekali, tapi kenapa kok ada kemajuan pesat, semuanya bagus. Kenapa bisa seperti itu. Saya hanya ingin mengingatkan, apa yang kita lakukan ini proses," tutur Djarot.

 Wali Kota Rotterdam di RPTRA Kalijodo. Wali Kota Rotterdam di RPTRA Kalijodo. (Dewi Irmasari/detikcom)

Target pembangunan 100 RPTRA pun tetap akan dilanjutkan. Djarot bahkan ingin agar dibuat Perda RPTRA. Walau ada beberapa sinyal penolakan dari pihak DPRD DKI, termasuk dari M Taufik, politikus PDIP tersebut menyebut Perda untuk RPTRA sangat diperlukan. Satu dua suara penolakan dianggap tak akan berpengaruh.

Djarot menegaskan pembuatan Perda RPTRA memang harus ribet dan capek karena semata-mata untuk melanjutkan program yang telah dirasakan manfaatnya oleh warga Jakarta tersebut. Dengan Perda tersebut, Djarot ingin RPTRA bisa digunakan sebagaimana fungsi yang diharapkan dari RPTRA.

"Kalau ada yang nggak setuju kan itu satu-dua orang. Jadi satu orang bersuara, itu belum tentu menyuarakan semua anggota Dewan, lo," tegas Djarot.


"RPTRA tidak bisa digunakan sebagai tempat mojok untuk cari jodoh, nggak boleh ya. karena RPTRA untuk anak dan perempuan," imbuhnya.

Djarot menyadari ada beberapa program pembangunan yang tidak mungkin diselesaikan pada bulan Oktober 2017. Karena itu, Djarot ingin saat gubernur berganti, program-program tersebut tetap bisa dilanjutkan termasuk LRT dan MRT.

"Yang tidak mungkin bisa selesai, LRT itu nggak akan selesai zaman kami. Nanti LRT selesai 2018, ya maka ini harus mendapat konsentrasi. MRT itu harus selesai ya," ujar Djarot.


Meski tak didampingi wakil sejak menjadi Plt, Djarot tetap berupaya mewujudkan programnya dan Ahok tetap berjalan. Seperti saat Djarot turun langsung memberikan pengarahan dalam pembekalan kepada tim Ketuk Pintu Melayani dengan Hati yang digagas oleh Ahok. Tim ini terdiri atas satu dokter, satu perawat, dan satu bidan, yang akan melayani 5.000 warga.

Dia juga terus memantau program-program lainnya sebagai pelayanan terhadap warga. Seperti program Antar-Jemput Izin Bermotor (AJIB) atau pasukan putih yang dapat memangkas tingkat pungli. AJIB sendiri dibekali perangkat EDC mobile.

Selain itu, ada beberapa hal lain yang telah dan akan dilakukan Djarot hingga masa jabatannya nanti selesai. Seperti rencana pembangunan Gong Perdamaian di Kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Gong yang akan diresmikan pada 5 Oktober itu diharapkan menjadi simbol perdamaian di Nusantara.


"Tapi filosofi yang ingin diharapkan adalah supaya tercipta perdamaian di Nusantara. Gong perdamaian itu juga pernah dipasang di Blitar, di dekat makam Bung Karno. Di Jakarta belum ada, padahal ibu kota negara," urai mantan Wali Kota Blitar itu.

Djarot pun menggandeng pemerintahan Rotterdam, Belanda, untuk mempelajari tata kelola air terkait normalisasi sungai, pembangunan pelabuhan dan giant sea wall. Kedua kota bekerjasama melalui penandatangan Minutes of Agreement (MoA) yang dilakukan Djarot dan Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb di Balai Kota DKI, Senin (12/6) kemarin.

Kemudian Djarot sudah telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk memperbaiki sistem keamanan di perlintasan kereta api khususnya di Jakarta. Djarot akan menguju coba untuk menutup perlintasan kereta api yang sudah dilewati underpass maupun flyover.

Djarot juga mengaku akan memperbanyak pembangunan underpass dan flyover di perlintasan sebidang. Ini karena terjadi kecelakaan di perlintasan sebidang ketika kereta melintas.


"Kemarin sudah kita undang direktur keselamatan perkeretaapian. Kita sudah diskusikan untuk wilayah Jakarta pembangunan flyover dan underpass itu kan dalam rangka menghindari pelintasan sebidang," tukas Djarot, Selasa (13/6).

Lalu Djarot juga menaikkan dana operasional bagi RT/RW. Saat ini dana operasional untuk Ketua RW sebanyak Rp 2 juta, dan untuk Ketua RT 1,5 juta. Hanya saja ada syaratnya.

"RT/RW juga punya yang namanya QPI. Berarti lapor. Indikatornya apa? Untuk pelayanan masyarakat, kebersihan masyarakat. Dilaporkan di situ," kata Djarot.

Dia pun memastikan akan tetap meneruskan program bedah rumah, salah satu hal yang menjadi pesan Ahok. Hal tersebut lantaran banyak warga yang membutuhkannya.

Djarot juga akan melanjutkan program yang diharapkan Ahok dapat terealisasi. Yakni renovasi Kota Tua, Jakarta Utara, dan revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jakarta Pusat. Dia berjanji menyelesaikannya sebelum masa kerjanya habis.


Pemprov DKI pun banyak meneken nota kesepahaman lain di bawah kepemimpinan Djarot. Seperti dengan Kejati DKI berkaitan persoalan aset milik Pemprov DKI. MoU ini meliputi penanganan di bidang hukum perdata dan tata usaha negara serta pemberian bantuan dan pertimbangan hukum.

Di tengah isu persekusi beberapa waktu lalu, Djarot juga ambil bagian. Dia menyatakan Pemprov DKI siap memberi bantuan perlindungan termasuk menyediakan safe house bagi korban persekusi.

Djarot juga menyoroti kasus persekusi yang menimpa dokter Fiera Lovita, warga Solok, Sumatera Barat yang diintimidasi setelah memposting sejumlah status di Facebook. Apabila Fiera Lovita masih merasa tidak aman, Djarot menyatakan siap memberikan bantuan.

"Kalau perlu termasuk saya bicara sama BKD, itu siapa dokter dari Sumatera Barat, Solok ya, ya saya bilang kalau lebih aman di Jakarta ya sudah diterima aja, kita proses kalau dirasa di sini lebih aman," papar Djarot.


Di tengah kerja kerasnya melayani warga Jakarta, Djarot juga beberapa kali mendapat halangan. Seperti menjamurnya kembali bedeng di tol Kalijodo. Dia langsung menginstuksikan pembongkaran rumah bedeng tersebut telah dilakukan kemarin. Lahan akan digunakan sebagai taman atau tempat parkir.

Sebanyak 150 bedeng liar dan 14 mini bar kini telah rata dengan tanah. Lokasi pendirian bedeng dan warung remang-remang itu berada di seberang RPTRA Kalijodo. Dengan tegas, Djarot melawan warga yang tidak tertib.

Bahkan dia sempat meminta agar PLN segera memutus listrik ilegal di Kalijodo. Djarot tak ingin ada prostitusi lagi di Kaliojodo. Dia juga sangat marah saat mengetahui ada miras di bedeng ilegal tersebut.

"Saya minta itu PLN (listrik) kok bisa masuk ya? Listrik kok bisa masuk ya, putus dong," pinta Djarot sebelum penertiban, Selasa (13/6).


Bukan cuma Kalijodo yang harus dihadapi Djarot. Menjamurnya PKL di Tanah Abang juga jadi PR tersendiri untuknya. Untuk menangani dan menertibkan PKL Tanah Abang, Pemprov DKI menambah personel Satpol PP. Dia juga meminta PKL di Tanah Abang tak mengganggu pejalan kaki atau pengguna kendaraan.

"PKL Tanah Abang sudah kita koordinasikan terus karena ini kan sebetulnya maraknya itu berulang menjelang puasa, menjelang Lebaran, pasti berulang itu," ucapnya.

"Saya minta kepada siapa pun juga termasuk kepada pedagang di sana, tolong kita saling menghargai hak dan kewajiban masing-masing. Jangan kalian hanya mementingkan haknya saja tapi melupakan kewajiban bagi orang lain," tambah dia.

Pedestrian Tanah Abang Dipadati PKL.Pedestrian Tanah Abang Dipadati PKL. Foto: Rengga Sancaya/detikcom



Tantangan lain yang harus dihadapi Djarot adalah penemuan narkotika di tempat hiburan malam 'Illigals'. Dia langsung memberi peringatan keras. Apabila sekali lagi ditemukan ada narkotika, Pemprov DKI akan menutupnya.

Meski begitu, ada sejumlah perkembangan dari kegiatan atau program yang sebelumnya sempat tertunda. Seperti proses penertiban kawasan Bukit Duri terkait normalisasi Kali Ciliwung sudah final. Warga yang terkena relokasi juga sudah mendapatkan undian rusunawa.

Warga Bukit Duri menurut Djarot sudah sepakat untuk membongkar rumahnya sendiri tanpa ada paksaan dari Pemprov DKI. Menurut Djarot, warga segera pindah setelah lebaran.


"Kemudian ada kesepakatan mereka bongkar sendiri ya. Setelah lebaran mungkin mau pindah," katanya.

Warga Bukit Duri mengikuti undian unit rusunawa yang dipimpin langsung oleh Djarot pada Jumat (26/5). Warga yang mendapat nomor undian akan menempati unit di Rusunawa Cakung Barat. Undian rusun ini bertujuan agar warga DKI yang terkena relokasi tetap mendapat hunian yang layak.

Di bulan ramadan, Djarot juga menggelar sejumlah acara dan program. Pihaknya menggelar operasi pencegahan narkoba saat ramadan. Dia juga melarang sahur on the road. Di malam takbiran nanti, Djarot pun akan menggelar festival beduk.

Saat ini, Djarot juga tengah disibukkan dengan kegiatan menjelang peringatan HUT Jakarta pada 22 Juni nanti. Seperti semalam, Rabu (13/6), Djarot meresmikan pembukaan pekan Jakarta Fair di Kemayoran.


Namun, ada juga proyek yang diharapkan Djarot bisa diselesaikan pada masa pemerintahannya. Proyek tersebut di antaranya pembangunan flyover di beberapa lokasi dan revitalisasi Lapangan Banteng.

Djarot juga meminta pengertian kepada warga karena masifnya pembangunan infrastruktur, kemacetan di lalu lintas di Jakarta semakin parah. Dia menyebut dalam waktu dekat pembangunan akan segera selesai.

"Makanya kan saya sudah bilang, untuk saat ini saya sudah bilang kita masih banyak kemacetan karena bangunan fly over, underpass, itu terus ya," sebut Djarot.

Begini Penampakan Simpang Susun Semanggi dari Ketinggian.Begini Penampakan Simpang Susun Semanggi dari Ketinggian. Foto: Rachman Haryanto/detikcom

Djarot dilantik sebagai Gubernur DKI oleh Presiden Jokowi pagi tadi. Setelah dilantik, dia akan mendapat dana operasional sekitar Rp 2,5 M tiap bulannya. Soal pengangkatannya, Djarot mengaku sempat digoda oleh Ahok.

"Saya sudah ketemu Ahok menanyakan latar belakang kok beliau mengundurkan diri. Beliau (mengatakan) benar-benar menjaga supaya nggak ada pro-kontra. Sudahlah kami (Ahok) mundur saja, biar Mas Djarot yang teruskan," cerita Djarot.

Dalam pertemuan, Ahok bercanda soal pelantikannya nanti sebagai gubernur definitif menggantikan Ahok hingga Oktober 2017. Ahok bicara soal foto Djarot yang akan tetap dipajang di Balai Kota sebagai gubernur DKI meski hanya menjabat sekitar 5 bulan.

Dan beliau (Ahok) bilang gini, 'lumayan Mas (Djarot) 5-6 bulan nggak apa-apa tapi nanti gambarnya (fotonya) tetap akan ada juga di galeri (Balai Kota)'. Berarti ada di gambar itu ya, Pak Jokowi, Pak Ahok dan saya. Kan lumayan ada," tutup Djarot.

Ahok dan Djarot.Ahok dan Djarot. Foto: Agung Pambudhy/detikcom
Halaman 2 dari 5
(elz/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads