Korut Harus Jelaskan Penyebab Keadaan Koma Mahasiswa AS

Korut Harus Jelaskan Penyebab Keadaan Koma Mahasiswa AS

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 14 Jun 2017 11:18 WIB
Otto Warmbier saat memberikan keterangan di depan pers di Pyongyang pada 29 February 2016 (REUTERS/Kyodo)
Washington DC - Mahasiswa asal Amerika Serikat (AS), Otto Warmbier, dipulangkan ke negara asalnya dalam keadaan koma. Warmbier diketahui jatuh koma sejak setahun terakhir di Korea Utara (Korut), namun otoritas AS dan keluarganya baru mengetahuinya pekan lalu.

"Otto jatuh koma lebih dari setahun dan secara mendesak butuh penanganan medis yang tepat di Amerika Serikat," ucap mantan diplomat veteran AS, Bill Richardson, dalam pernyataannya setelah berbicara dengan orangtua Warmbier, seperti dilansir Reuters dan AFP, Rabu (14/6/2017). Richardson pernah memainkan peranan penting dalam sejumlah perundingan dengan Korut.

"Kami menerima telepon dari Cindy dan Fred Warmbier (orangtua Otto Warmbier) hari ini untuk memberitahu perkembangan soal kondisi Otto. Di tengah ketidakjelasan ini, Korea Utara harus menjelaskan penyebab koma Warmbier," tegas Richardson.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Warmbier (22) merupakan mahasiswa University of Virginia, AS. Dia ditangkap di Korut pada Januari 2016 setelah dituding mencuri slogan propaganda. Pada Maret 2016, pemuda itu diadili dan divonis 15 tahun kerja paksa. Namun dia dibebaskan setelah menjalani 18 bulan masa kerja paksa.

Dituturkan seorang pejabat AS, Warmbier dibebaskan setelah utusan khusus Departemen Luar Negeri AS untuk Korut, Joseph Yun, datang mengunjungi Pyongyang. Yun datang pada Senin (12/6) untuk mengunjungi Warmbier dan membawa dua dokter. Yun juga meminta Korut membebaskan Warmbier demi alasan kemanusiaan.

Korut sepakat dan akhirnya Warmbier diterbangkan pulang ke AS pada Selasa (13/6) waktu setempat. Laporan terbaru menyebut, pesawat yang membawa Warmbier telah mendarat di Ohio, kampung halamannya. Warmbier akan dirawat lebih lanjut di University of Cincinnati Medical Center.


Kepulangan Warmbier ke AS dalam keadaan koma memicu banyak pertanyaan. Apa yang sebenarnya terjadi padanya saat dia ditahan Korut. Kebanyakan pejabat AS menolak untuk mengomentari kondisi Warmbier.

Kedua orangtuanya menyebut, putranya diberi pil tidur usai sidang pada Maret 2016 dan tidak pernah bangun sejak saat itu. Informasi ini, menurut orangtua Warmbier, didapat dari pejabat Korut yang berkomunikasi dengan utusan khusus AS.

Secara terpisah, seorang pejabat senior pada Departemen Luar Negeri AS menyebut bahwa, didasarkan pada keterangan Korut kepada Yun, Warmbier disebut terkena botulisme dan jatuh koma usai minum obat tidur. Botulisme merupakan keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri clostridium botulinum, satu-satunya mikroorganisme dengan spora yang tahan suhu tinggi, yang terdapat pada makanan kaleng.

"Semua yang kita tahu sejauh ini adalah apa yang mereka katakan kepada kita. Ini adalah versi Korea Utara. Kita tidak akan tahu apapun secara pasti, hingga dokter berhasil mengevaluasi secara menyeluruh kondisi Otto," tandas pejabat yang enggan disebut namanya itu.

Otto Warmbier saat memberikan keterangan di depan pers Korut pada 29 Februari 2016Otto Warmbier saat memberikan keterangan di depan pers Korut pada 29 Februari 2016 Foto: REUTERS/Kyodo
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads