Risma Ingin JLLB Berfungsi Sebagai Sirkuit F1 dan Emergency Runway

Surabaya - Wali Kota Tri Rismaharini berharap JLLB (jalur luar lingkar barat), nantinya bisa berfungsi sebagai sirkuit Formula 1 serta emergency runway bagi pesawat yang mendarat darurat.

Hal tersebut membuat beberapa desain jalur hijau harus dikepras serta konstruksinya berbeda. "Jadi nanti yang jalur hijaunya akan sedikit dikepras sehingga agak lebar dan nanti ada 6 lajur untuk satu arah," kata Kepala Dinas PU, Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati, Selasa (13/6/2017).

Sedangkan jalur yang bisa digunakan untuk mendarat darurat pesawat, Erna menyebut jalur pemisah hanya berupa rantai yang bisa ditarik ketika ada keadaan emergency pesawat mendarat darurat. "Nanti konstruksinya juga berbeda," imbuh Erna.

Sementara Risma bercita-cita Kota Surabaya bisa menggelar Formula 1 dengan sirkuit gabungan, jalan raya dan sirkuit di komplek Bung Tomo. "Saya juga mau kontruksinya beda. Kan dekat sirkuit jadi biar ada F1 bisa dijalan ini dan sebagian masuk ke sirkuit iso dadi sirkuit. Sopo ngerti Suroboyo maju, terus F1 gelem nang kene," kata Risma beberapa waktu lalu.

Risma juga menyebut akan menambah anggaran pembebasan lahan untuk infrastruktur jalan pada PAK 2017. "Bu Erna nanti PAK minta tambahan Rp 50 miliar kalau tidak salah untuk pembebasan lahan," pungkas dia.

Proyek JLLB yang mempunyai panjang 19,8 km dengan lebar 55 meter ini disebabkan 80 persen dari lahan yang digunakan merupakan milik pengembang perumahan.

JLLB ini dikerjakan secara bertahap, Tahap pertama sekitar 2,18 km meliputi Kecamatan Lakarsantri-perbatasan Kabupaten Gresik.

Tahap II sepanjang 6,45 yang menghubungkan Lakarsantri-Raya Sememi. Tahap selanjutnya Raya Sememi-Romokalisari sepanjang 3,85 Km dan terakhir tahap IV yang menghubungkan Raya Sememi-Raya Tambak Osowilangun. (ze/bdh)