"Kebetulan saya tidak suka membaca (medsos), tak ada waktu membaca gitu-gituan, saya tidak tahu," kata JK di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (28/4/2017).
"Sekarang presiden suka baca itu (media sosial), sekarang jadi memang mengetahui semua apa yang terjadi. Jadi hati-hati bikin hoax nanti dibaca Pak Presiden. Kemana-mana pun pake Ipadnya jalan," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga bisa kita terhindar dari berbagai fitnah karena fitnah itu bisa merusak. Bahkan dalam suatu hadis disebutkan bahwa fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan," kata JK.
Menurutnya, teknologi dapat berubah banyak hal termasuk kondisi suatu negara. JK mencontohkan, revolusi China dimulai dari pesan-pesan melalui mesin Fax dan Arab Spring yang kampanyenya dimulai dari Media Sosial.
"Banyak negara berubah karena itu, kalau revolusi Iran itu berubah dengan kaset-kaset yang dikirim dari Paris, dikirim, diperbanyak lagi," ucapnya. (tfq/idh)