"Kami terima pesanan tahun 2010, pak Dedi (Dedi Muyadi, bupati Purwakarta -red) datang langsung kesini membawa gambar desain sendiri," cerita Widi Rahmanto saat ditemui di bengkelnya di Gesikan, Sidomoyo, Godean, Sleman, Rabu (22/3/2017).
Baca juga: Mengunjungi Bengkel Andong 'Arjuna' di Sleman yang Laris Manis
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Widi menceritakan, khusus untuk pembuatan Ki Jaga Raksa, sepekan sebelum pembuatan dan sepekan sebelum kereta jadi dilakukan ritual puasa oleh pembuatnya. Demikian juga setelah selesai tersebut jadi secara sempurna, kembali dilakukan ritual kenduri
"Semua ritual itu dulu almarhum Bapak yang menjalani. Saya sekarang nggak pakai (puasa) seperti itu. Ritual puasa dan upacara syukuran di antaranya yang dipercaya bisa memberi wibawa yang lebih tinggi lagi pada kereta yang dibuat," lanjutnya.
Baca juga: Produksi Bengkel 'Arjuna'; Andong Tetangga, Properti Film hingga Pembawa Bendera Pusaka
Tentang pemberian identitas khusus, Widi mengatakan nama Ki Jaga Raksa dipilih oleh Dedi Mulyadi sendiri untuk menamai kereta seharga Rp 145 juta tersebut.
Saat Ki Jaga Raksa akan diboyong ke Jakarta, Bupati Dedi meminta Widi datang ke Purwakarta. Kedatangannya untuk memastikan kereta tersebut dalam kondisi baik.
Tak selesai sampai di situ, Widi juga ikut menunggui kereta kencana ini saat berada di Gedung Garnisun Komando sebelum menjalankan tugasnya membawa bendera pusaka. "Waktu acara kenegaraan itu, Pak Dedi ingin semuanya berjalan lancar," ujarnya. (sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini