Bagaimana rencana bupati yang akrab disapa Kang Yoto menyelesaikan dan menata PKL yang banyak berjualan di atas trotoar maupun di bahu jalan di 'kota minyak' itu ke tempat yang tidak mengganggu ketertiban dan melanggar Perda?
![]() |
Ternyata bupati yang banyak mengantongi penghargaan dari dalam negeri maupun luar negeri itu telah menunjuk Dinas Koperasi dan UMKM sebagai ketua tim penataan PKL.
"Saya angkat Bu Elza Debra Kadis Koperasi dan UMKM sebagai ibunya PKL agar banyak terobosan dapat mereka hasilkan dengan semangat tetap menghormati publik yang punya fasum dan bagaimana agar bakat usaha PKL bisa tumbuh," jelas Kang Yoto melalui pesan singkat kepada detikcom, Rabu (15/2/2017).
![]() |
Hingga kini bupati dari PAN yang menjabat untuk periode kedua tersebut mengaku masih menunggu rencana yang akan dilakukan Elza Debra dalam merumuskan penataan PKL yang selama ini telah menguasai jalkur pejalan kaki ke depannya.
"Saya lagi menunggu apa saja yang akan mereka usulkan dan usahakan bersama," tambahnya Kang Yoto, yang namanya beberapa waktu lalu pernah meramaikan bursa calon gubernur DKI Jakarta ini.
![]() |
Pantauan detikcom, PKL di Bojonegoro banyak ditemui berjualan di trotoar maupun bahu jalan. Bahkan tak sedikit warung yang 'memakan' jalur pejalan kaki itu.
Satpol PP selama ini menertibkan bila PKL melanggat kesepakatan jam operasional. Satpol memberi toleransi bagi para PKL berjualan pada pagi hari mulai Pk 04.00- Pk 08.00 Wib dan pada sore hari pada Pk 15.00-Pk 24.00 WIb.
![]() |
Setelah berjualan, PKL dituntut membersihkan sampah dan lapaknya. (ugik/ugik)