"Sudah ada kesimpulan, tapi kami menunggu hasil autopsi satu minggu. Kami belum bisa menyampaikan karena harus saya laporkan ke Kapolres," kata Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Budi Santoso kepada wartawan, Senin (13/2/2017).
Budi menjelaskan, proses autopsi jenazah kedua korban yang sebelumnya di RSUD Dr Soekandar Mojosari, terpaksa dialihkan ke RS Bhayangkara Polda Jatim. Menurut dia, tim dokter tak mampu mengidentifikasi penyebab kematian korban.
"Kami menunggu hasil autopsi sekitar satu minggu. Namun, kira-kira mayat tersebut meninggal karena benturan benda tumpul," ujarnya.
Sayangnya, Budi enggan menyampaikan kepada wartawan kesimpulan yang diambil penyidik terkait penyebab tewasnya kedua korban, yakni antara menjadi korban kecelakaan atau dibunuh. Menurut dia, kesimpulan itu diambil berdasarkan keterangan 7 orang saksi dan bukti-bukti yang ditemukan dari proses olah TKP.
"Saksi penemu mayat pertama, saksi yang melihat korban pada malam sebelum meninggal, korban melakukan apa sampai meninggal itu ada rangkaiannya, itu sudah kami periksa semua," terangnya.
Budi menambahkan, sebelum ditemukan tewas di parit, korban sempat nongkrong di sebuah warung kopi. "Keterangan saksi, dia (korban) sempat ngopi di warung. Nanti jelasnya kami sampaikan setelah saya lapor ke Kapolres," tandasnya.
Dua pemuda ditemukan tewas di parit Dusun/Desa Segunung, Minggu (12/2) sekitar pukul 09.00 Wib. Korban bernama Edi purwanto (25), karyawan pabrik dan M Soleh (20), tukang las. Keduanya warga Dusun Ngrayung, Desa Segunung.
Selain itu, sepeda motor korban juga ditemukan di parit yang sama, berjarak sekitar 100 meter sisi selatan lokasi penemuan mayat. Motor Yamaha Vega nopol S 3377 P itu ditemukan tiga remaja warga Desa Mojokarang, Kecamatan Dlanggu pada Minggu (12/2) sekitar pukul 03.00 Wib. Ketiga remaja ini mengaku tanpa sengaja menemukan motor korban saat buang air kecil di parit.
Penemuan motor korban justru menimbulkan kejanggalan. Memang ada bekas kecelakaan pada motor korban, seperti bagian depan rusak berat. Namun, mayat korban ditemukan cukup jauh dari lokasi motor. Jika korban kecelakaan dan tubuhnya masuk parit, kecil kemungkinan tubuhnya akan terbawa arus hingga jauh. Pasalnya, kondisi parit cukup sempit. (fat/fat)